SULBARONLINE.COM, Mamuju – Guna mendorong ekosistem di bidang tekhnologi untuk menghasilkan data akurat, berkualitas dan terpadu, Provinsi Sulbar melalui Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Sulbar secara resmi meluncurkan aplikasi Satu Portal Data (SAPOTA).
Aplikasi tersebut dilaunching dalam rangka upaya melakukan percepatan satu data Sulbar mendukung program satu data nasional. Hal itu pun mendapat apresiasi dari Kepala Badan Geospasial.
Launching Sapota dilakukan langsung Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh, dihadiri oleh Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial, Dr. Ibnu Sofian, Kepala BPS, Tina Wahyufitri dan perwakilan wali data seluruh intansi dan kabupaten di Sulbar.
Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, jika mencermati perkembangan peradaban yang dibangun di Sulbar merupakan satu tonggak bersejarah dengan launching Sapota.
Menurutnya, dalam perkembangan peradaban di seluruh dunia ketika kita tumbuh 1.0 adalah peradaban ketika belajar membaca, kemudian hidup dari tumbuhan maka karakternya nomaden. Dan peradaban 2.0 hidup dari sektor pertanian.
Kemudian tumbuh generasi 3.0, disinilah mulai tumbuh spesialisasi industri, lahirlah kota baru, dan di 4.0 kita mulai bergerak dimana kita tergantung pada digital dan tekhnologi. Dan kita akan bergerak ke Save Society.
“Ketika bergerak ke digital harus bergerak ke sektor lainnya, terimakasih kepada Pak Kadis, seluruh teman-teman yang melaunching aplikasi ini dan kita sangat didukung oleh Badan Data,”kata Zudan.
Sestama BNPP ini juga mengatakan, tujuan aplikasi diharap dapat memudahkan bekerja, kalau sudah mudah bekerja , maka masyarakat akan mudah mewujudkan kesejahteraan rakyat Sulbar, Satu data untuk kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat, ” kata Prof Zudan.
Selain itu, dengan launching yang dilakukan, Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan juga ingin memperkuat siber security sistem yang ada dengan membangun data center.
“Setelah itu, kita bergerak ke ISO 27001,”kata Zudan.
Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial Ibnu Sofian mengatakan, data spasial menjadi penting dilakukan sebagai bagian integrasi data.
Menurutnya, Industri 4.0 harus didasari data geospasial, jika tidak menggunakan data spasial maka 4.0 itu tidak berjalan.
“Dengan adanya Satu Portal data ini tidak saling menyalahkan tetapi harus diselesaikan dengan mencari jalan keluar bersama, Percepatan pemetaan skala besar alhamdulillah tahun ini penyelesaian untuk wilayah Sulawesi,” jelasnya.
“Data yang dibuat akan terintegrasi dengan satu portal data di Sulbar ada update, Kita ingin data itu real time dimulai dari perencanaan, maka setiap hari harus updating,” urainya.
Satu portal data di Sulbar ini menjadi pembuka ekonomi di Sulbar. Ia pun berharap, dengan tonggak satu portal data pembangunan ekonomi di Sulbar akan lebih cepat lagi.
“Karena pemanfaatan data ini bukan untuk pemerintahan saja tetapi untuk masyarakat,”jelasnya.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Diskominfo Provinsi Sulbar Mustari Mula mengatakan , dasar pembuatan aplikasi ini merupakan rujukan dari undang-undang dan peraturan Gubernur.
“Aplikasi ini sebagai implementasi salah satu program prioritas Pemprov Sulbar dari 8 program prioritas,” kata Mustari.
Menurutnya, Aplikasi sapota yang digagas akan menjadi legacy Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan selama memimpin di Sulbar untuk percepatan penyelesaian program prioritas.
Sapota, lanjutnya bermakna satu rumah ini digagas oleh Kadis Kominfo sebelumnya, sapota menjadi wadah di seluruh sektor sampai ke Kabupaten agar data terintegrasi.
Ia menjelaskan, meskipun Aplikasi ini sepenuhnya belum sempurna, namun menjadi kebanggaan karena seluruh penyusunan perangkat yang ada dilakukan oleh ASN lingkup Pemprov.
“Kami sadari dan syukuri dalam membangun aplikasi ini sangat luar biasa karena dibangun oleh adik-adik ASN sendiri, kita tidak lagi tergantung lagi kepada provider luar,” ujarnya.
Selain itu, aplikasi sapota yang dilaunching saat ini ada 29 data sektor yang sudah terintegrasi dengan data tersebut. (Rls)