Usman Suhuriah Sampaikan Pesan Idul Fitri 1442 Hijriah

SULBARONLINE.COM, Mamuju — Perayaan hari raya Idul fitri akan berlangsung 1 Syawal 1442 H, tepat pada Kamis (13/5/2021) besok. Momentum ini merupakan hari kegembiraan terutama bagi ummat Islam.

Bagi wakil Ketua DPRD Sulbar, Usman Suhuriah, perayaan hari raya ini adalah bentuk pengkhidmatan semua warga muslim setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya.

“Makna merayakan idul fitri adalah merefleksikan sebuah kemenangan atas perjuangan dalam bulan puasa untuk menahan hawa nafsu. Dan seperti hari raya sebelumnya selalu diikuti makna yang dideklamasikan oleh teks-teksnya.  Seperti mengekspresikannya dengan ucapan; mari kembali kepada kemenangan, kembali kepada keadaan fitrah dan seterusnya. Kemudian ucapan-ucapan ini banyak dipublikasikan melalui media dan sebagainya,” jelas Usman.

Menurut Politisi Partai Golkar ini, memaknai hari raya idul fitri sebagai hari kembali kepada kemenangan tentu maknanya tidak sebatas teks-teksnya saja. Tidak sebatas mengartikan sebagai kemenangan diri sendiri. Seperti kemenangan karena ibadah individu.

Tetapi, kata Usman, di luar teksnya adalah mengartikan kembali kepada kemenangan bersama. Ini seiring dengan kaidah agama bahwa relasi individu dengan Tuhannya ditentukan relasinya dengan kehidupan sosialnya.

“Artinya, makna kembali kepada kemenanganan dalam arti lebih luas adalah tidak mengartikan kemenangan diri, kelompok atas kekalahan atau penderitaan yang lain. Maka penghayatan ini akan selalu melihat tanggungjawab pribadi atau lembaga terhadap kehidupan sosial. Apakah keterpurukan seperti bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan di masyarakat misalnya di daerah kita belum beranjak berubah. Dan sementara yang bertanggungjawab untuk mengubah keadaan itu justru jauh lebih maju, lebih sejahtera,” paparnya.

“Perhatian penuh dilandasi kejujuran, perhatian serius tentu menjadi area perjuangan untuk akhirnya mengatakan kita telah kembali kepada kemenangan.  Sehingga, sejauh belum menampakan kejuangan, keseriusan untuk mengubah keadaan sosial ini maka sama berarti perayaan idul fitri hanya merupakan kegembiraan individu, hanya merupakan pengucapan-pengucapan yang berulang,” tambah Usman.

Mengambil hikmah perayaan idul fitri  pada 1 syawal tahun ini, lanjut Legislator asal Polewali Mandar ini, tentu diharapkan bahwa keadaan kekalahan yang dialami daerah seperti kemiskinan, anak-anak yang putus sekolah, para pasien yang kadang-kadang mengalami pelayanan yang tak manusiawi, degradasi terhadap tanggungjawab untuk memajukan dunia pendidikan di daerah, termasuk dengan pandemi covid-19 yang belum hilang di daerah ini, sepatutnya dimulai dengan membangun kesadaran untuk tidak hanya kembali keadaan fitrah, dengan menunjukan kepedulian kepada daerah serta kembali menyatukan kekuatan untuk menemukan kemenangan bersama.

“Jadi bukan lagi hanya dengan kepentingan diri, kelompok, dan kepentingan lain yang dikamuflase hingga seolah sebagai kepentigan bersama padahal untuk kelompok dan diri sendiri,” ucapnya.

Olehnya, sambung mantan Ketua KPU Sulbar ini, pesan terhadap perayaan idul fitri kali ini adalah harapan sekaligus do’a bersama agar makna yang dikandung di dalamnya seperti kembali ke kehidupan fitri, kembali kepada kemenangan termaknai untuk kembali ke kehidupan suci tanpa noda.

“Termasuk di dalamnya tanpa pembodohan, keculasan dan ketertindasan. Saya ucapkan selamat merayakan idul fitri 1 Syawal 1442 H, mohon maaf lahir batin,” tutup Usman.(Advetorial)