SULBARONLINE.COM, Mamuju – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) Yuki Permana melakukan kunjungan ke Posyandu Seruni di Desa Bambu, Kecamatan Mamuju pada Jumat (18/4/2025).
Dalam kunjungannya, Yuki Permana turut didampingi Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Mamuju, Abdul Rasyid.
Yuki memantau kondisi puskesmas sekaligus menyerahkan bantuan makanan bergizi bagi anak stunting.
Dia mengatakan kunjungan ini merupakan aktualisasi dari inovasi ‘Taki Asuh Stunting’ yang merupakan gerakan moral untuk menjadikan aparat birokrasi Pemkab Mamuju bersama-sama menjadi orang tua asuh anak stunting yang tersebar di semua kecamatan.
Teknis pelaksanaan Taki Asuh Stunting tersebut dilakukan secara langsung melalui sumbangan pribadi dari para orang tua asuh dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati, kepala OPD, para pejabat eselon dua dan tiga, hingga para kepala desa, maupun kepala puskesmas, dan kepala sekolah.
“Mereka menyisihkan penghasilannya setiap bulan sebesar Rp 200 ribu untuk 1 anak stunting, yang digunakan membeli kebutuhan pangan bergizi dan akan diantarkan langsung ke rumah atau lokasi anak asuh (anak stunting) di tiap kecamatan yang telah dibagi berdasarkan pemetaan masing-masing perangkat daerah,” kata Yuki.
Yuki berharap langkah ini dapat menurunkan angka prevalensi stunting di Mamuju dan menjadi amal bagi setiap orang yang diberi amanah menjadi orang tua asuh anak stunting.
Sementara Plt Kadis PPKB Mamuju Abdul Rasyid turut senang dalam mendampingi Wabup menyalurkan bantuan. Dia menyebut sesuai penyampain Bupati Mamuju dalam inovasi ‘Taki Asuh Stunting’ bahwa setiap kepala OPD juga mendapat jatah mengasuh 2 anak stunting.
Untuk diketahui, Pemkab Mamuju melaunching sebuah inovasi dalam upaya penanganan stunting bertajuk Taki Asuh Stunting. Launching dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Mamuju pada Rabu, 19 Maret 2025.
Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi mengatakan teknis pelaksanaan inovasi ini dilakukan dengan menggandeng sejumlah ASN setingkat eselon 2 dan 3, serta para kepala desa/lurah maupun kepala Puskesmas untuk menjadi orang tua asuh bagi tiap-tiap anak yang mengalami stunting.
“Bupati dan Wakil Bupati mendapat amanah yang paling banyak untuk menjadi orang tua asuh, masing-masing 15 dan 10 orang anak,” ujar Sutinah.
(adv/edt)