SULBARONLINE.COM, MAMUJU—Posko Transisi Darurat Pemulihan Penanganan Gempa Mamuju dan Majene, dua bulan kedapan bakal melakukan penguatan disejumlah sisi penanganan, agar target pemulihan segera dapat terealisasi secara sempurna.
Hal ini disampaikan Komandan Posko Transisi Darurat Pemulihan Penanganan Gempa Mamuju dan Majene, Muhammad Idris, di hadapan perwakilan relawan dalam acara temu relawan dan pemerintah yang dilaksanakan di pokso utama, Kamis (11/2).
Menurutnya, sejak tanggap darurat, sejumlah permasalahan telah ditemukan. Satu persatu persoalan tersebut harus diuraikan dan kini kedisiplinan di setiap klaster memang diperlukan.
“Selama masa transisi ini, kita akan melakukan penguatan di 4 klaster. Yang pertama adalah kepengungsian, pemulihan, kesehatan dan yang keempat adalah logistik. Sejauh ini kita melihat bahwa 4 klaster ini yang selalu menjadi isu dalam penanganan bencana. Sehingga keseriusan memang diperlukan,”tuturnya.
Pada klaster kepengungsian menurut Idris, prioritasnya yakni ketersediaan dapur umum, Keamanan, Manajemen Pengungsian, Perlindungan Kelompok Rentan, serta Pengelolaan Informasi dibidang Pengungsian dan Perlindungan.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat ini juga menambahkan, Untuk diklaster pemulihan akan berkenaan dengan pendataan rumah rusak dan dana tunggu hunian yang dipersiapkan sebanyak 500 ribu perbulan, selama 6 bulan.
“Nah, klo di klaster kesehatan, ada 2 rumah sakit yang tetap beroperasi yakni RSUD Sulbar dan juga RS Bhayangkara. Selain itu kita juga didukung dengan rumah sakit lapangan dari TNI AD. Rumah sakit lapangan ini berkapasitas 100 tempat tidur. Disana tersedia dokter spesialis. Bahkan layanan untuk smeua jenis penyakit. Serta membuka klinik untuk warga”,kata Idris
Selanjutnya Idris menyebutkan bahwa dari klaster logistik uraian manajemen yang diperlu dilaksanakan adalah pendataan, penyimpanan atau pergudangan, distribusi serta keamanan logistic sehingga semua warga yang terdampak dapat memperoleh haknya.
Dihadapan relawan Idris mengakui bahwa relawan sangat banyak membantu kerja-kerja pemerintah dalam penanganan bencana.
“relawan sangat membantu dan professional. Basis kerjanya adalah masalah. Sehingga semua selalu diawali dengan assesmen. Nah, klo kerja dengan mengelola masalah maka pasti akan cepat menemukan penyelesaian. Saya dna pak Dandim berani melanjutkan amanah di masa transisi ini karena kami yakin ada kekuaatan relawan yang mendukung kami,”tutupnya.(*/red)