Polisi Selidiki Kasus Meninggalnya Kepala Desa Buangin

SULBARONLINE.COM, Mamuju — Kasus meninggalnya Kepala Desa Buangin, Kecamatan Rante Bulahan Timur, Kabupaten Mamasa atas nama Pelipus pada Senin (7/720) sekitar pukul 10.00 Wita, masih terus dalam penyelidikan Polisi.

“Korban ditemukan tewas tergantung di sebatang pohon kebun kopi milik warga dengan menggunakan seutas kabel saat hendak dilakukan pembagian bantuan langsung tunai atau BLT di kantor Desa Buangin,” jelas Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Syamsu Ridwan lewat Konfirmasi Kasat Reskrim Polres Mamasa.

Syamsu menjelaskan, berdasarkan keterangan dari saksi Albert yang tak lain keponakan korban, pagi itu, Pelipus bersama saksi Albert berangkat dari rumahnya ke kantor Desa Buangin dengan berboncengan mengendarai motor untuk menghadiri pembagian BLT kepada warga penerima Desa Buangin.

Dalam perjalanan, Kades tiba-tiba meminta turun dari boncengan dengan alasan ingin buang air besar di sungai kecil, dan ke keponakannya tersebut langsung menuju kantor Desa.

Cukup lama menunggu korban yang tak kunjung datang, Albart bersama Camat, Babinkamtimas dengan aparat lainnya berinisiatif mendatangi tempat korban.

“Saat tiba di tempat atau lokasi korban dikagetkan karena korban ditemukan dengan kondisi tergantung di sebuah pohon di kebun kopi milik warga,” jelas Kabid Humas.

Berdasarkan pemeriksaan, tewasnya Kades Baungin yang ditemukan gantung diri itu, pihak kepolisian sampai saat ini tidak menemukan tanda–tanda kekerasan di tubuh Kades.

Hanya saja, berdasarkan pengakuan istri Kades, korban meninggalkan surat wasiat untuk keluarga dan masyarakatnya untuk pamit selamanya.

”Dari pemeriksaan tubuh korban, bersama medis setempat tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Hanya saja leher korban sedikit lecet karena lilitan kabel kecil yang melingkar yang digunakan jadi alat untuk mengakhiri hidupnya. Dan selembar surat wasiat yang ditinggal yang intinya dalam surat itu meminta maaf kepada keluarganya termasuk anaknya dan masyarakatnya selama dia bertugas jadi pemimpin desa untuk pamit selamanya,” jelasnya.

Sementara, akibat kejadian tersebut uang pembagian BLT yang akan diserahkan kepada masyarakat terpaksa ditunda pelaksanaanya.