SULBARONLINE.COM, Pasangkayu — Bidang Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan Rapat Konsolidasi Tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah dalam rangka membahas “Antisipasi Kerawanan pasca pemilu dan jelang pilkada serta kenaikan harga bahan pokok jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H” di Kantor Badan Kesbangpol Kabupaten Pasangkayu.
Rapat ini dihadiri oleh Kabinda Sulbar, instansi terkait, unsur TNI/Polri dan Tim TKDD di Pasangkayu, Jumat 8 Maret 2024
Dalam sambutannya, Kabid Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Barat, Audy Murfi Syarifuddin menyampaikan bahwa pelaksanaan rapat koordinasi hari ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melakukan antisipasi dini berbagai potensi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG).
“Ini untuk menjaga stabilitas daerah di tengah perubahan yang dinamis Pasca Pemilu dan jelang Pilkada serta menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H,” katanya.
Audy Murfi menambahkan selain dinamika Pemilu serentak 2024, sejumlah isu di wilayah Sulawesi Barat khususnya di Kabupaten Pasangkayu perlu mendapatkan perhatian.
“Sehingga tidak berdampak terhadap Pilkada serentak maupun keberlanjutan pembangunan daerah,” tambahnya.
Dalam menjelang dan saat bulan suci ramadhan Kabid Kewaspadaan Nasional menekankan ada beberapa potensi ATHG yang perlu diantisipasi diantaranya, mulai antisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan dan kelangkaan BBM serta praktek ilegal penyaluran BBM.
“Antisipasi juga sejumlah potensi ancaman gangguan Kamtibmas di bulan Ramadhan seperti petasan, balap liar dengan knalpot bising, pencurian, dan kenakalan kenakalan remaja lainnya serta Antisipasi aktifitas pemuda dan masyarakat secara berkelompok dibulan ramadhan hingga memasuki waktu sahur, memiliki potensi terjadinya gesekan antar warga, yang didasari ketersingungan dan saling ejek dan menumbuhkan dendam komunal,” bebernya.
Kondisi tersebut dapat berlansung hingga memasuki malam takbiran dan pasca shalat idul fitri.
Ditempat yang sama, Kabinda Sulbar menyampaikan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menjaga stabilitas daerah di masa transisi pasca pemilu.
“Kita menekankan perlunya kewaspadaan dan koordinasi yang baik dalam menghadapi berbagai potensi permasalahan yang mungkin timbul terutama dalam menjelang bulan suci Ramadhan,” ucapnya.
Kabinda Sulbar menambahkan Jika dilihat perkembangan harga kebutuhan pokok di Kabupaten Pasangkayu, khususnya komoditas beras, pada periode akhir Februari hingga awal Maret 2024, terus mengalami kenaikan.
“Kondisi tersebut perlu diatensi agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat terlebih memasuki bulan Ramadhan. Selain itu, perlu bersama-sama mendorong pemerintah daerah untuk melakukan intervensi pasar guna menekan kenaikan harga kebutuhan pokok agar tidak semakin meningkat,” ujarnya.
Sementara Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Pasangkayu Ardilla menyampaikan bahwa secara keselurahan kondisi Kabupaten Pasangkayu masih kondusif.
Adapun tantangan kedepan adalah potensi bencana banjir di wilayah Kabupaten Pasangkayu, Pemerintah Daerah Kabupaten Pasangkayu bekerja sama dengan berbagai instansi terkait terus memantau perkembangan situasi.
“Musim hujan yang berkepanjangan serta intensitas curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya banjir di beberapa daerah. Peningkatan curah hujan juga dapat menyebabkan meluapnya sungai dan genangan air di wilayah yang rentan” ucapnya.
Kaban Kesbapol Kabupaten Pasangkayu menambahkan bahwa untuk merespon kenaikan harga kebutuhan pokok Pemerintah Kabupaten Pasangkayu telah melakukan operasi pasar dan pasar murah.