SULBARONLINE.COM, Mamuju – Pemerintah Kabupaten Mamuju terus memberi perhatian terhadap aset-aset budaya yang perlu dipertahankan hingga kini. Salah satu yang dititikberatkan adalah kain tenun Sekomandi.
Bupati Mamuju, Siti Sutinah Suhardi mengatakan, pengrajin kain tenun Sekomandi berasal dari Kecamatan Kalumpang terus menjadi perhatian kedepan. Hal ini berlaku khusus bagi kaum perempuan.
“Beberapa kita intervensi Sekomandi juga, ini kita ada program. Kalau Sekarang kan, kita lihat pengrajin yang sudah tua-tua,” kata Sutinah Suhardi usai menghadiri peringatan hari Pahlawan Nasional ke-77, kepada Sulbaronline.com, Kamis, (10/11/22).
Pengrajin Sekomandi kata Sutinah, perlu mendapat perhatian dari generasi ke generasi sebab melanjutkan tradisi budaya menenun kain Sekomandi.
“Ini kita juga buat program bagaimana membuat pelatihan-pelatihan kepada ibu-ibu muda atau kaum perempuan yang muda-muda lah,” ujarnya.
Tradisi menenun ini, lanjut Sutinah Suhardi, perlu dikembangkan, sebab memiliki filosofi dan nilai estetika yang tinggi sebagai status budaya sekaligus sosial.
“Apalagi kan Sekomandi Budaya yang dimiliki oleh Kecamatan Kalumpang sudah sekian ratus tahun, untuk bagaimana generasi muda kita bisa cinta budaya, dalam hal memproduksi kain Sekomandi,” sebutnya.
Saat ini Tenun Sekomandi telah dikenal luas, bahkan telah menjadi ikon Mamuju. Sehingga kata Sutinah, ini menjadi sebuah keharusan untuk dikembangkan.
“Alhamdulillah Sekomandi juga sudah dikenal luas, dan sudah banyak dijadikan oleh-oleh, baik kita sendiri orang Mamuju, dan orang luar juga misalnya instansi-instansi vertikal, membawa hasil-hasil dari Sulbar,” tutupnya. (Advertorial).
Laporan: Adriansyah