SULBARONLINE.COM, Mamuju — Sekretaris Daeeah Provinsi Sulbar, Muhammad Idris, membuka kegiatan dialog revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila bersama tokoh Agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat yang berlangsung di aula Hotel Berkah Mamuju, Rabu (09/6/2021).
Dalam kegiatan tersebut, Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, mengatakan usaha-usaha yang dilakukan saat ini belum cukup bila hanya dalam setahun sekali untuk membahas pentingnya nilai-nilai Pancasila.
“Saya ingin mengatakan bahwa memang usaha-usaha yang dilakukan ini memang belum cukup, bila hanya satu kali agenda dalam satu tahun untuk membicarakan penting nilai-nilai Pancasila sebagai sebuah ideologi berbangsa dan bernegara,” sebut Idris.
Idris mengatakan, seluruh masyarakat yang ada di Indonesia memiliki kedudukan yang sama. Oleh karena itu, jadikan Pancasila sebagai nilai pengikat dalam arti siapapun dalam negara ini terikat dengan ideologi. Itulah mengapa nilai ikat wajib bagi semua warga negara karena bangsa bisa kuat oleh ideologi yang mengikat.
“Kita ber Sulbar atau ber Provinsi ini tidak mudah, seharusnya kita memperkuat dan memastikan bahwa Provinsi Sulbar ini adalah lokomotif untuk membangun sebuah ideologi yang mengikat itu sudah seharusnya kita lakukan,” ucap Idris.
Olehnya itu, lanjut Idris, tokoh agama harus menjadi modeling atau menjadi contoh bagaimana ajaran agama itu menjadi saluran utama untuk menginternalisasi nilai-nilai ikat dari Pancasila. Termasuk untuk tokoh pemuda, jangan biarkan bangsa ini berhenti pada usia seratus tahun, hanya karena kelonggaran dalam menterjemahkan Pancasila ini.
Mantan Deputi LAN RI bidang Diklat itu, mengaku daerah ini sebetulnya bisa meluncur sekaligus melakukan perubahan yang signifikan kalau nilai-nilai Pancasila diterapkan paling terdepan oleh Sulawesi Barat. Dengan mengedepankan ideologi, selain menghargai enviroment (lingkungan hidup) dengan baik, juga sekaligus memberikan apresiasi terhadap orang lain yang juga menghargai envairoment tersebut.
“Itulah nilai-nilai hidup yang ada dalam Pancasila, dengan “revitalisasinya adalah nilai ikat, dan “aktualisasi pada interaksi,” ujarnya.
Hadir sebagai pemateri pada dialog tersebut, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, M. Natsir, dan Kepala Kesbangpol Pemprov Sulbar, Herdin Ismail.