SULBARONLINE.COM, Mamuju — Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) rupanya sedang fokus mengembangkan wisata bahari sebagai destinasi wisata unggulan di daerah ini.
Wisata Bahari yang menjadi prioritas utama bagi Pemkab Mamuju salah satunya adalah wisata Pulau Karampuang yang terletak di depan Kota Mamuju.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Mamuju, Ariady Ihsan, saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.
Menurutnya, pengembangan wisata Bahari Pulau Karampuang memang menjadi fokus utama untuk Tahun 2022 ini. Hal itu sesuai instruksi Bupati Mamuju yang juga tertuang di dalam visi dan misi Bupati Mamuju.
“Karena (visi dan misi) itu, maka wisata bahari kita mau kembangkan. Jadi kalau wisata bahari maka akan cenderung ke wisata khusus. Yaitu Pulau Karampuang misalnya. Di situ ada minat khususnya. Yaitu menyelam. Olahraga air itu minat khusus,” kata Ariady, Jumat (11/11/22).
Pengembangan wisata Pulang Karampuang, kata Ariady saat ini telah berjalan. Ditarget, hingga akhir tahun 2022 ini akan segera dirampungkan.
“Insya Allah tahun ini di Pulau Karampuang kita akan benahi. Kita malu kalau ada tamu, sementara sarana dan prasarana kita tidak memadai di sna,” ungkapnya.
Makanya, tambah Ariady, pembenahan untuk Pulau Karampuang sedang dilakukan saat ini, utamanya untuk dermaga Pulau yang kondisinya memang mengalami kerusakan di beberapa bagian.
“Di akhir november 2022 kita target selesai pembenahan dermaga Pulau Karampuang. Model dan fisiknya tetap sama. Kita gunakan kayu uling. Jadi sudah ada aggaran di APBD Perubahan tahun 2022 ini,” jelasnya.
Tak hanya Pulau Karampuang, Ariady mengaku, Wisata Bahari lainnya juga akan menjadi fokus utama Pemkab Mamuju, seperti Tanjung Ngalo, Pantai Lombang-lombang dan objek destinasi wisata lainnya.
“Pada dasarnya semua kita perbaiki sektor wisata yang ada di Mamuju. Tapi kita mau fokus dulu ke dua titik, Pulau Karampuang dan juga rumah adat, biar hasilnya kelihatan. Jadi kita selesaikan dulu yang dua itu,” ujarnya.
Ariady mengaku, mengurusi objek wisata memamg harus fokus agar hasil yang diharapkan dapat dicapai secara optimal. Termasuj, dibutuhkan keseriusan sebab jika destinasi wisata dikerjakan secara parsial dengan kekuatan anggaran yang tidak memadai, maka hasilnya akan asal-asalan.
“Selama ini pengelolaan objek wisata kita begitu. Jadi, daripada kita kerja parsial, semua kita mau tangani tapi tidak ada yang selesai karena anggaran tidak mencukupi. Maka kita fokus ke dua objek ini dulu,” ujarnya.
“Kalau pengembangan kedepannya kita rencana juga akan ke wisata Pantai Ngalo dan lain-lain. Yang pasti kita fokus ke bahari dulu sesuai visi dan misi Bupati Mamuju,” tutup Ariady.
Laporan: Ash