SULBARONLINE.COM, Mamuju — Sebanyak dua peserta pemuda pelopor tingkat Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) akan menjadi utusan Sulbar ke ajang seleksi pemuda pelopor tingkat Nasional.
Kedua pemuda pemudi itu, yakni Rizki Amaliah dari Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dan Daniel Yobi dari Kabupaten Mamasa.
Mereka terpilih mewakili Sulbar setelah mengikuti seleksi yang cukup ketat dan bersaing dengan peserta lainnya dari Kabupaten se Sulawesi Barat, Selasa (4/6/24).
Dalam Penjurian masing-masing peserta memaparkan karya nyatanya di depan 5 dewan juri.
Peserta menjelaskan hasil karnya satu persatu secara bergantian, mulai dari proses sampai dengan hasil yang mereka katakan bermanfaat bagi orang banyak.
Dewan Juri menggali dan memperdalam satu persatu sesuai aspek-aspek penilaian yang telah ditentukan dengan gaya masing-masing sampai mendapatkan informasi atau jawaban dari peserta, sehingga akan kelihatan jika karya tersebut hasil kerja nyata sendiri atau karya orang lain, atau karya kelompok tapi yang bersangkutan bukan peran utama atau yang memiliki gagasan yang dibawakan.
Dari hasil pleno Dewan Juri yang dipimpin oleh Ketua DPW Pemuda Pelopor Sulawesi Barat, Riswan Sakir, menyampaikan dari kelima bidang yaitu bidang Pendidikan, bidang Seni Budaya, Bidang SDA Lingkungan dan Pariwisata, Bidang Pangan dan Bidang Inovasi Teknologi, maka yang memenuhi syarat dapat lanjut untuk mengikuti seleksi tingkat nasional adalah bidang Pendidikan dan Bidang Pangan.
Bidang Pendidikan dengan Tajuk Lestarikan Lipaq Saqbe Tenun Sutera Mandar dengan karya kerja nyatanya adalah mendirikan sekolah menenun dengan peserta didik para pemudi mulai dari usia SLTP ke atas.
Karya ini adalah karya dari Rizki Amalia dari utusan Kabupaten Polman. Dari paparan Rizki, dibentuk sejak Desember 2021 dan sampai sekarang sudah memiliki peserta didik sebanyak 320 orang.
Dia menyampaikan bahwa tantangannya sangat berat dengan perkembangan teknologi yaitu era digital, rata-rata pemuda sudah disibukan dengan game. Tapi Rizki tidak pantang menyerah dengan Motto “Tetaplah Bergerak Meskipun Harus Merangkak”.
Selanjutnya, adalah Bidang Pangan, yaitu budidaya cabe dengan tajuk Pana’ Lippak KM 5 dari Kabupaten Mamasa dengan nana peserta Daniel Yobi.
Pana’ Lippak Km 5 merupakan salah satu varietas cabe lokal Mamasa Sulbar, dan merupakan hasil dari perkawinan silang antara pana’ lippak-lippak dan cakra jarum, yang namanya diambil dari kata lippak (Mamasa) dan KM5 dari nama kampung (Dusun KM 5).
Varietas Pana’Lippak Km 5 ini memiliki kelebihan pedasnya seperti cabe lippak-lippak dan daya tahannya seperti cabe cakra jarum yang tidak mudah membusuk. Disamping cabe, Yobi juga budidaya bawang merah. Sudah banyak warga yang telah mengikuti tanam varietas tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulawesi Barat Safaruddin Sanusi DM dalam menggali kompetensi peserta memiliki gaya dan cara tersendiri.
Untuk mengetahui kepekaan peserta terkait dengan kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan sosial, Safaruddin bercerita perjalanan hidup dan karier seorang tokoh yang berhasil dimulai sejak kehidupan Sekolah SLTA, terangkat jadi CPNS dan sampai menduduki jabatan eslon II dengan beberapa kali menjadi pimpinan OPD yang berbeda dengan capaian waktu relatif cepat.
Dari diskripsi cerita tersebut masing-masing peserta diminta untuk memberikan tanggapan atau kesimpulan dari kepribadian tokoh tersebut.
Rupanya Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Sulbar, Safaruddin terperangah dengan jawaban-jawaban yang peserta berikan.
Safaruddin mengaku, mereka para peserta memeiliki daya analisis yang tinggi dan mampu merespons dengan baik.
Karena itu, Safaruddin menyampaikan pesan-pesan kepada para peserta agar bersikap jujur, peka terhadap situasi lingkungan, menjadi pemuda yang bekerja keras, pantang menyerah dan terus berusaha.
“Hidup ini akan berarti jika kita dapat bermanfaat bagi orang lain utamanya orang-orang yang ada di sekitar kita,” tutup Safaruddin.
Pada sambutan penutupan Kepala Bidang Layanan Kepemudaan Dispora Sulbar, Karnoto menyampaikan hasil kerja nyata tidak bisa diperoleh dengan instan, semua perlu usaha, kerja keras, ulet dan komitmen, usaha yang terus dilakukan.
“Pemuda-pemudi seperti inilah yang patut dijadikan contoh, dan semoga menjadi inspirasi para pemuda lainya khusunya Sulawesi Barat. Jangan sampai kita menjadi bagian dari masalah, tetapi kita merupakan jalan keluar untuk mengatasi masalah,” pungkasnya.
Adapun sembilan peserta seleksi Pemuda Pelopor Sulbar Tahun 2024, yaitu:
1. Kabupaten Polman 3 peserta, (Rizki Amaliah, Icci Nurmah Mihardja dan Nur Lutfiah)
2. Mamasa 2 Peserta, (Daniel Yobi dan Januarvin)
3. Mamuju 1 peserta, (Ifkar Chaerul Iman)
4. Mamuju Tengah 1 Peserta (Rabiatul Adawiah)
5. Kabupaten Majene 2 Peserta. (Muh. Riyadh Ma’arif dan Nurul Aeni).