Puluhan Massa Demo di DPRD Sulbar, Ini 10 Poin Tuntutannya

SULBARONLINE.COM, Mamuju — Puluhan massa yang mengatasnamakan Aliansi Gerakan Pemuda Sulbar, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Sulawesi Barat, Jl. Abd. Malik Pattana Endeng, Simboro, Mamuju, Rabu (22/9/21).

Aksi yang digelar bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Sulbar ke-17 ini sebagai refleksi perjalanan Provinsi ke 33 di Indonesia ini. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan refleksi 17 tahun, selamatkan Sulawesi Barat.

Demonstrasi ini dikawal ketat barisan pengamanan gabungan dari Satpol PP Sulbar dan Personil Polresta Mamuju.

Bagi pengunjuk rasa, HUT ke-17 Sulbar adalah momentum untuk merefleksi kinerja para wakil rakyat dan Pemprov Sulawesi Barat.

Ada 10 isu atau poin tuntutan yang mereka layangkan kepada Pemprov dan DPRD Sulbar, antara lain:

Pertama, mendesak DPRD dan Pemrov untuk kembali menganggarkan BPJS PBI.

Kedua, tuntaskan Polemik RSUD Sulbar.

Ketiga, meminta transparansi anggaran Covid-19.

Keempat, mendesak penjelasan efektivitas pendidikan secara virtual.

Kelima, mendesak pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara massif.

Keenam, mendesak Pemrov mengeluarkan rekomendasi ke Kemenpora untuk menjamin Kristina menjadi Paskibraka di tahun depan dan menjamin masa depannya

Ketujuh, tuntaskan kasus korupsi DAK pendidikan Sulbar.

Kedelapan, mendesak pemrov untuk menyelesaikan utang piutang.

Kesembilan, meminta kepada pemrov untuk menghentikan program yang tidak mempunyai anggaran.

Kesepuluh, mendesak kepada pemrov untuk segera menuntaskan perbaikan pelabuhan veri

Koordinator umum aksi, Nur Alam menegaskan dari 10 poin tuntutan yang dilayangkan tersebut harusnya segera diselesaikan oleh DPRD Sulbar.

“Persoalan penanganan pembangunan infrastruktur, penanganan Covid-19 dan polemik RSUD Sulbar, belum juga diselesaikam. Kami mendesak agar seluruh permasalahan ini diselesaikan,” tegas Nur Alam dalam orasinya.

Dalam aksi ini juga sempat diwarnai ketegangan saat aparat menghalau pengunjuk rasa di pintu masuk halaman gedung DPRD Sulbar. Akibatnya, aksi saling dorong terjadi yang menyebabkan pagar kantor DPRD Sulbar tumbang.