Kabiro Umum Setda Sulbar Jadi Mentor Seminar Proyek Pelatihan Kepemimpinan

SULBARONLINE.COM, Makassar – Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat menjadi Mentor pada Seminar Proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan VII Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Makassar Kementerian Dalam Negeri RI, Jumat, (4/10/2024)

Adapun Peserta PKA Angkatan VII antara lain, Nurlaela Kepala Bagian Administrasi Pimpinan Biro Umum Setda Prov. Sulbar dengan judul Proper “OPTIMA” (Office Transformation and Integration For Modern Administration) dan Aslam Yansya Kubra Kepala Bagian Rumah Tangga dan Pelayanan Umum Biro Umum Setda Sulbar dengan Judul Proper “TABUR BERAKHLAK” (Taman Batu Sulbar Berakhlak).

Sebagai mentor atau pendamping, Anshar Malle memberi semangat kepada dua orang pejabat Administrator di Biro Umum Setda Provinsi Sulbar yang mengikuti Diklat Kepemimpinan tersebut.

Kehadiran Karo Umum Anshar Malle di Kantor BPSDM Regional Makassar tentunya mempunyai arti tersendiri bagi mereka yang tengah mengikuti Diklat, Anshar Malle dinilai sebagai penyemangat sekaligus motivator bagi mereka, saat menjawab berbagai pertanyaan ataupun berbagai masalah yang dilontarkan para coach ataupun penguji.

Pada diklat tersebut setiap peserta diharuskan membuat makalah atau inovasi perubahan yang ada di dinas instansi dan harus bisa di implementasikan kepada masyarakat dan pemerintah dan hal ini merupakan salah satu kewajiban atau syarat yang harus dibuat.

Saat menjadi mentor, Anshar Malle optimis kepada dua orang pejabat di Biro Umum Setda Sulbar yang saat ini tengah mengikuti Diklat akan mendapat hasil yang memuaskan dan nilai tertinggi sekaligus mampu melanjutkan dan mengimplementasikan proyek perubahan di Biro Umum Setda Prov. Sulbar.

Sementara itu, Surgiarto, Penguji yang juga Kepala PPSDM Kemendagri Regional Makassar menyampaikan bahwa merubah mindset dalam penerapan Budaya kerja baru menjadi tantangan tersendiri, hal ini harus di antisipasi oleh reformer.

Ia juga menyampaikan, dukungan dari pimpinan sangat dibutuhkan, paling tidak dalam bentuk kebijakan penetapan patron/ panduan untuk tranformasi pola kerja tersebut.(*)