SULBARONLINE.COM, Mamuju — Rumah Sakit Lapangan milik TNI AD yang berada di lapangan Tammajarra Korem 142 Tatag, di Kecamatan Simboro, Mamuju terus berlangsung.
Rumah Sakit Lapangan pertama terbesar di Indonesia ini memang dibangun sejak pasca bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang mengguncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat pada pertengahan Januari lalu.
Kehadirannya memang sangat dibutuhkan oleh para korban gempa. Sebab, sejumlah rumah sakit di Mamuju tak bisa beroperasi karena rusak dan bahkan rubuh akibat gempa saat itu.
Sesuai data yang diterima wartawan, hingga Sabtu (20/2/21), jumlah pasien yang dilayani oleh rumah sakit lapangan TNI AD sebanyak 2.089 orang, baik rawat jalan maupun rawat inap.
Dari pantauan wartawan, setiap hari memang pelayanan di Rumah Sakit Lapangan TNI AD ini terus berlangsung. Bahkan hari libur sekalipun, seluruh dokter dan tenaga medis lainnya tetap berada di rumah sakit lapangan ini.
Warga yang mendapat pelayanan di Rumah Sakit Lapangan ini pun menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih. Bahkan, tak hanya korban, namun sejumlah warga dari luar Kabupaten Mamuju juga menyampaikan apresiasi positif atas kepedulian dan pelayanan yang diberikan oleh TNI AD di Rumah Sakit ini.
Salah seorang pasien rawat jalan, Dahniar ketika ditemui wartawan di ruang tunggu mengaku, sangat bersyukur dengan adanya fasilitas Kesehatan seperti ini.
“Terimakasih untuk TNI AD dengan adanya rumah sakit lapangan ini. Setelah gempa memang seluruh fasilitas kesehatan di Mamuju itu lumpuh, sehingga dengan adanya rumah sakit lapangan ini sangat membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat Mamuju dan warga Sulbar pada umumnya,” ucapnya.