SULBARONLINE.COM, Mamuju — Peningkatan positiv virus corona (Covid-19) di Sulbar pasca gempa cukup tajam. Data dari Dinkes Sulbar menyebutkan, ada 2020 orang yang terpapar hingga tanggal 6 Januari 2021 lalu.
Sekitar sebulan kemudian, yakni tanggal 10 Februari 2021, meningkat dua kali lipat menjadi 4.701 orang. Bahkan, per 19 Februari 2021 jumlahnya sudah mencapai 5.042 orang yang terpapar corona.
Merespon fenomena meningkatnya penyebaran Covid-19 di Sulbar, pasca gempa 14 Januari lalu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Didi Asran kembali mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokoler kesehatan.
“Adanya pengungsian dan menggejalanya masyarakat yang kurang disiplin lagi pasca gempa membuka ruang bagi meningkatnya orang yang positif corona. Untuk itu, saya meminta kepada seluruh masyarakat Sulbar agar kembali peduli dan waspada dengan resiko tertular covid” imbaunya.
Didi Asran yang baru menjabat Plt Kadis beberapa pekan lalu mengatakan, pihaknya akan melanjutkan pola yang dilakukan oleh pejabat sebelumnya dalam hal pencegahan penyebaran virus corona.
Diantaranya, kata dia, pihaknya akan lebih memaksimalkan lagi para tenaga kesehatan untuk terus memantau dan mengantisipasi perkembangan penyebaran covid-19 melalui pola yang biasa disebut dengan 3 T. Testing, tracing alias penelurusuran kontak erat dan treatmen atau tindak lanjut berupa perawatan pada pasien covid-19.
“Bencana ini memang memberi dampak yang luar biasa. Tetapi kita harus tetap peduli dengan covid-19. Bahkan seharusnya lebih waspada lagi,” tutup Didi Asran.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid 19 Sulbar, Safaruddin Sunusi DM yang dihubungi via telpon mengaku tak terlalu kaget dengan peningkatan jumlah positiv covid-19. Meski telah dimasifkan sosialisasi, imbauan dan langkah-langkah pencegahan dan penangkalan.
Tetapi suasana pasca gempa, sebut Safaruddin, membuat potensi penyebaran virus memang semakin terbuka. Apalagi, masyarakat seakan tak lagi menggubris akan bahaya dari virus corona.
“Sekarang karena situasi sudah mulai agak tenang, saya harap masyarakat mulai kembali disiplin. Sebab bagaimana pun, kalau tak ada disiplin masyarakat menerapkan protokoler kesehatan susah untuk menahan laju positiv covid. Hilangkan sikap menganggap remeh covid. Jaga keselamatan diri kita, keluarga dan orang lain. Sebelum ini bertambah parah, selain 3 T, kunci memutus mata rantai penyebaran covid adalah 3 M,” tegas Safaruddin.