SULBARONLINE.COM, Majene — Empati dan kepedulian dari Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Barat kepada korban bencana gempabumi Mamuju dan Majene tak pernah surut.
Sejak pasca gempa 14 dan 15 Januari lalu yang mengguncang Mamuju dan Majene, PMI Sulbar terus bergerak melakukan kegiatan sosial dari posko ke posko di sejumlah Desa di Mamuju dan Majene. Hal ini ditunjukkan sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian kepada para korban.
Hari ini, Selasa (16/2/21), PMI Provinsi Sulawesi Barat kembali turun langsung ke tengah-tengah korban gempa di Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene.
Hadir langsung Ketua PMI Sulbar yang juga Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Hj. Enny Anggareni Anwar, mantan Gubernur Sulawesi Barat dua periode, H. Anwar Adnan Saleh, Bupati Majene, Lukman dan Ketua PMI Kabupaten Majene, Fatmawati Fahmi. Mereka disambut oleh Camat Ulumanda, Kepala Desa Kabiraan dan para pengungsi.
Bantuan tersebut diberikan secara simbolis oleh Enny Anggraeni Anwar kepada para pengungsi. Bantuan ini berupa 100 lebih paket family kit, baby kit, hygiene kit, 6 tandon air, tenda, terpal, tikar, selimut dan jenis-jenis bantuan lainnya.
Ketua PMI Sulbar, Hj. Enny Anggraeni Anwar mengatakan, bantuan yang diberikan ini merupakan bentuk perhatian PMI sebagai organisasi kemanusiaan yang terbesar di Indonesia.
“Jadi ada 17 item bantuan ini. Kemudian ditambah ada 6 tandon air. Kalau kurang nanti kita akan tambah lagi. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat untuk bapak dan ibu sekalian,” kata Enny Anggraeni di hadapan warga pengungsi.
Enny berharap warga tetap bersabar dan banyak berdoa agar masa-masa sulit seperti sekarang ini dapat segera berakhir.
“Saya juga minta warga untuk tetap bersabar dan banyak berdoa. Insya Allah ini adalah cobaan kita yang terakhir dan kita kembali berbahagia bersama keluarga semuanya. Insya Allah gempa yang melanda kita akan segera berakhir,” ucapnya.
Enny menambahkan, gempa yang melanda Sulbar ini adalah bencana nasional. Sehingga seluruh Indonesia memberikan perhatian. Termasuk perhatian dari PMI se Indonesia, dan juga dari Federasi Palang Merah dunia.
“Oleh karena itu, jangan khawatir bapak ibu sekalian, Insya Allah PMI masih akan bersama hingga Mei 2021, walaupun tanggap darurat sudah selesai. Relawan PMI akan setia dan bekerja bersama untuk bapak dan ibu sekalian,” jelasnya.
Tak lupa, Enny mengingatkan warga agar senantiasa menjaga protokol kesehatan Covid-19 di tenda-tenda pengungsian, sebab saat ini kondisi masih berada di masa pandemi Covid-19.
“Jadi jangan lupa pakai masker, jaga jarak saat di pengungsian, dan rajinlah mencuci tangan. Ini penting karena di tenda itu banyak orang berkumpul. Termasuk tetap jaga kesehatan, makan teratur, istirahat yang cukup, dan tetap waspada,” tutup Enny.