Penumpang Wings Air Merasa Diancam Senjata Tajam di Bandara, Begini Kronologinya

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Seorang Warga Mamuju, Ahmad Kamil, mendapat perlakuan tidak senonoh dan tidak etis dari oknum petugas di Bandara Tampa Padang, Kecamatan Kalukku, Mamuju.

Hal itu terjadi pada Senin (18/11/19) kemarin di Bandara Tampa Padang. Akhmad Kamil merasa terancam, sebab salah seorang oknum petugas Wings Air, membawa senjata tajam berupa parang hanya karena persoalan barang yang tertukar.

Kepada wartawan, Ahmad Kamil menceritakan kronologi dan awal mula sehingga ada tindakan yang menurutnya tidak sesuai SOP dari pihak Wings Air tersebut.

Pada hari Sabtu (16/11/19) sore, Ahmad Kamil bersama keluarga dari Makassar tiba di Bandara Tampa Padang, Kalukku. Dia memiliki 6 barang. Namun, pada saat ingin mengambil barangnya, ada penyedia jasa yang menawarkan diri untuk membantu mengangkat barang miliknya.

Saat itu, kata Ahmad Kamil, barang miliknya dibawa oleh penyedia jasa tadi untuk diantar ke mobil. Dia tak tahu menahu, sehingga ada barang penumang yang tertukar.

“Jadi awalnya begini, saya tiba dari Makassar bersama keluarga menggunakan pesawat Wings Air. Ini bermula dari kesalahan pengambilan barang. Saya memiliki 6 barang. Jadi ada orang yang kebetulan mengenal saya menawari untuk membantu membawakan barang keluar dari Bandara. Mungkin karena yang bersangkutan kenal dengan penjaga pintu keluar sehingga tidak diperiksa dengan baik barang-barang yang diangkat. Saya tidak tahu mengapa sampai ada satu barang yang tertukar, ini juga karena petugas pemeriksa di sana yang ceroboh karena mungkin tidak teliti memeriksa barang saya saat dibawa keluar dari area Bandara. Dan saya tidak memeriksa betul barang-barang yang sudah diangkat sebab ada 6 barang. Jadi ada barang saya juga yang tertinggal di Bandara,” cerita Ahmad Kamil.

Dia melanjutkan, saat tiba di rumah baru ia menyadari bahwa ada barang yang tertukar. Ahmad pun berinisiatif untuk menghubungi salah seorang petugas Bandara yang ia kenali untuk memberikan konfirmasi atas kejadian tertukarnya barang milik penumpang.

“Jadi saat saya tiba di rumah, ebab sudah hampir Magrib, kebetulan saya punya kenalan di Bandara atas nama Bapak Risal, saya WA beliau. Saya sampaikan bahwa ada barang saya yang tertukar di Bandara melalui pesawat Wings Air. Dan barang yang saya bawa milik orang lain aman saya simpan di rumah. Mohon bantuannya, Pak Risal. Pak Risal mengaku akan mengkomunikasikan dengan pihak Wings Air,” katanya.

Besoknya, pada hari Minggu (17/11/19), lanjut Ahmad Kamil, Ia pun mendapat telepon dari pihak Wings Air. Kamil mengaku, dengan nada dan pertanyaan yang menohok, pihak Bandara seolah menyalahkan putra pejuang pembentukan Sulawesi Barat, H. Aruchul Thahir ini.

“Jadi saya ditelpon oleh pihak Wings. Saya ditanya ‘mengapa Bapak membawa barang orang’. Saya jawab ‘Bapak keliru bertanya’. Saya tidak membawa barang orang, sebab barang saya juga tertinggal di situ (Bandara). Ini namanya tertukar, pak. Justru yang salah disitu Pak, sebab tidak memeriksa barang-barang yang keluar. Jadi tidak semata-mata ini saya yang salah. Dan ini bukan disengaja,” sebutnya.

Setelah komunikasi antara Ahmad dan pihak Wings Air di telepon, dirinya brencana untuk mengantar barang tersebut ke Bandara, ke esokan harinya, Senin (18/11/19). Namun pihak Wings Air yang mengaku akan mengantar barang tersebut ke kediaman Ahmad Kamil.

“Saya sampaikan bahwa saya belum bisa hari ini bawa ke Bandara. Sehingga pihak Wings Air inilah yang mengaku bersiap mengantarkan barang yang tertukar ke rumah saya. Jadi pihak Wings Air ini datang Sore, pas bersamaan dengan kegiatan keluarga di luar. Rupanya Sore sudah ada di rumah. Saya tidak tahu. Saya menawari habis Magrib sekitar jam 08 malam saya ada di rumah. Tapi karena dia tidak sabar, akhirnya pulang,” ungkapnya.

Agar barang tersebut cepat kembali, Ahmad Kamil pun berinisiatif untuk berkomunikasi langsung dengan pemilik barang. Setelah itu, Ahmad Kami sendiri yang mengantarkan barang kepada sang pemilik.

“Jadi, saya berupaya untuk komunikasi dengan pemilik barang. Akhirnya kami bisa berkomunikasi. Saya pun mengantarkan barang milik orang itu ke rumahnya. Semenetara barang saya masih ada di Bandara. Akhirnya, karena saya merasa masalah sudah selesai, pada hari Senin, saya baru ke Bandara untuk mengambil barang saya. Setibanya saya di sana, justru oknum petugas Wings Air melakukan tindakan-tindakan yang tidak elok,” jelasnya.

Ahmad Kamil mengaku mendapat perlakuan yang justru mengancam jiwanya. Sebab petugas Wings Air tersebut membawa senjata tajam berupa parang panjang ke area Bandara.

“Tapi mestinya tidak begitu cara penyelesaiannya. Saya datang ke Bandara, tidak menyangka kejadiannya sampai seburuk itu, mengancam jiwa saya, sebab dibawakan parang oleh oknum yang bertugas di Bandara. Dan itu masuk membawa senjata tajam di area Bandara. Di sana kok bisa seperti itu, berarti tidak ketat. Semacam ada pembiaran,” sesalnya.

Dirinya menilai, SOP yang berlaku di Bandara tidak berjalan baik dan memprihatinkan.

“SOP yang berlaku di Bandara benar-benar buruk dan memprihatinkan. Bayangkan saja, saya dibawakan parang panjang dari salah satu oknum. Saya tida tahu nama lengkap pembawa senjata tajam itu. Kita berharap, jangan sampai ada lagi kejadian seperti ini, membawa senjata tajam dan itu berbahaya,” tutup Ahmad Kamil.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi kepada pihak Bandara terkait insiden tersebut.