SULBARONLINE.COM, Polman — Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Sulbar bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Hasanuddin (LPPM UNHAS), menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Induk Kelitbangan Daerah (RIKDA) Sulbar, di Aula Kantor Bupati Polman, Jumat (21/10/22).
Kegiatan yang difasilitasi oleh Pemkab Polman tersebut, merupakan langkah awal dari penyusunan RIKDA Sulbar. Tujuannya adalah memberikan kontribusi, konseptual kepada Pemprov Sulbar sebagai Roadmap Kelitbangan yang akan diintegrasikan dalam penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulbar 2024.
Pada pelaksanaan FGD tersebut dirangkaikan dengan acara Kunjungan Kerja Tim Kedeputian Bidang Riset dan Inovasi Daerah- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIDA-BRIN).
Kepala Balitbangda Sulbar, Safaruddin Sanusi DM, mengatakan, kegiatan itu menjadi momentum awal membangun komitmen bersama dalam rangka pembuatan riset dan inovasi di Sulbar melalui penyusunan Rencana Induk Kelitbangan, yang dapat memberikan terobosan baru dalam menciptakan pembangunan daerah secara tepat sasaran dan berdaya saing.
“Kita undang Bappeda se Sulbar, perguruan tinggi, OPD Sulbar dan pihak lainnya untuk menyatukan persepsi dalam Rencana Induk Kelitbangan. Ini juga dapat menjadi acuan seluruh Kabupaten nantinya. Jadi hasil dari FGD ini nantinya akan jadi acuan dalam penyusunan RPJMD kita kedepan,” kata Safaruddin.
Terkait Kunjungan Kerja Tim Kedeputian BRIDA-BRIN, Safaruddin menyampaikan, kedatangan Tim tersebut dalam rangka melakukan sosialisasi pembentukan BRIDA di Sulbar.
“Jadi diharapkan setiap kabupaten membentuk BRIDA sesuai dengan Perpres Nomor 78 Tahun 2021, apakah itu berdiri sendiri atau bergabung dengan Bappeda,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris, mengatakan, dalam merancang Induk Kelitbangan yang di dalamnya membuat Roadmap atau peta jalan kelitbangan dapat terwujud melalui forum tersebut.
Untuk itu, Ia meminta semua pihak ikut terlibat terutama pada hal-hal yang berkaitan dengan komoditas unggulan atau sumber daya yang harus dikelola di Sulbar dan tentunya harus berbasis riset.
“Dalam pendekatannya, riset dan inovasi ini tidak boleh terlalu jauh mewarnai penyelenggaraan pemerintahan di level manapun. Jadi diteorinya itu riset dulu, sebab tidak ada inovasi tanpa riset,” ujar Idris saat membuka kegiatan itu
Idris juga menekankan bahwa kebijakan berbasis penelitian menjadi hal penting dalam membuat program.
“Jangan kita mengusulkan program yang basisnya tidak jelas risetnya dari mana. Ini menurut saya memang agak lemah kita di Sulbar karena riset itu berbasis copy paste atau perulangan setiap tahun,” ucapnya.
Sementara, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar berharap, Tim Kedeputian BRIDA-BRIN mengeluarkan semua ilmu dan resepnya, sehingga apapun yang dilakukan bersama kedepan Sulbar bisa mengejar ketertinggalannya dari provinsi lain.
“Saya yakin kita pasti bisa kalau kita mau. Saya berharap apa yang diberikan oleh Tim Kedeputian BRIDA-BRIN, kita benar-benar menghayati dan meresapinya dan apa yang diberikan itu pasti ilmu yang besar untuk Sulbar,” pungkasnya.
Editor : Ashari Rauf