Senator Almalik Pababari Gelar Sosialisasi 4 Pilar di Ponpes Al Hidayah

SULBARONLINE.COM, Mamuju — Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dapil Sulawesi Barat, H. Almalik Pababari, menggelar sosialisasi 4 pilar MPR RI, Selasa (20/09/22), di Pondok Pesantren Syahid Al Hidayah Simbuang, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju.

Hadir dalam kegiatan ini; Pimpinan Pondok Pesantren Syahid Al Hidayah, KH. Yading Syarif, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Syahid Al Hidayah, Andi Syamsuddin Gilling Sossong, serta ratusan santri. Sementara, narasumber yang hadir, yakni Arianto yang juga Tenaga Ahli DPD RI.

Dalam kesempatannya, Anggota DPD RI, H. Almalik Pababari menyampaikan, bahwa 4 Pilar MPR RI terdiri dari Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Menurut Almalik, saat ini penting bagi generasi untuk terus memperkuat pemahaman dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam 4 Pilar MPR RI tersebut.

“Ini adalah upaya untuk memperkuat wawasan kebangsaan bagi generasi kita. Sehingga harus terus diajarkan, karena kita sebagai bangsa Indonesia memiliki masyarakat yang majemuk, beragam suku, ras, dan agama. Ketika kita menanamkan nilai-nilai 4 pilar dalam diri masing-masing, maka akan terwujud generasi yang kuat, yang saling memahami dan menghargai,” jelas mantan Anggota DPRD Sulbar tiga periode itu.

Almalik mengungkapkan, saat ini tantangan Indonesia juga sangat berat, utamanya arus ideologi dan pemahaman yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Sehingga, sosialisasi 4 pilar MPR RI ini harus terus dioptimalkan.

“Ancaman kita dari internal maupun eksternal. Apalagi ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Sehingga, kita semua berharap agar materi 4 pilar ini hendaknya kita pahami dan amalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari,” harap Almalik.

Pada kesemptan itu, Almalik juga berpesan kepada seluruh peserta agar tidak mudah terprovokasi oleh berbagai isu-isu dan informasi hoax.

“Media sosial atau digitalisasi saat ini mempengaruhi generasi muda. Sehingga, tetap berhati-hati bermedia sosial. Karena banyak hoax, sehingga saya berharap agar jangan mudah terprovokasi. Saya berpesan agar para santri menjadi garda terdepan menjaga NKRI. Selalu tanamkan dalam diri rasa cinta kepada negara,” harap mantan Bupati Mamuju itu.

Laporan: Mastum