SULBARONLINE.COM, Mamuju — Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Barat menggelar pelatihan, Minggu (28/7/24) di Markas PMI Sulbar.
Kegiatan itu menghadirkan puluhan peserta dari enam Kabupaten se Sulawesi Barat.
Ketua Harian PMI Sulbar yang diwakili Ketua Bidang Relawan PMI Sulbar, Safaruddin Sanusi DM, menyampaikan materi tentang Inklusi Sosial.
Dalam kesempatan itu, Safaruddin menjelaskan, bahwa lnklusi merupakan satu pendekatan berbasis hak dalam penyusunan program masyarakat yang bertujuan untuk memastikan semua kelompok masyarakat mempunyai akses yang setara ke layanan-layanan dasar dan berpartisipasi dalam pengembangan dan pelaksanaan layanan-layanan tersebut.
“Pada saat yang sama, inklusi mensyaratkan organisasi untuk mengarusutamakan upaya-upaya khusus untuk mengatasi dan menghilangkan hambatan,” katanya di hadapan puluhan peserta pelatihan tersebut.
Safaruddin menyebut, Inklusi sosial dibagi menjadi 4 dimensi. Pertama, pengakuan akan keberagaman. Kedua, partisipasi dalam pengambilan keputusan. Ketiga, penghapusan hambatan, dan keempat adalah pendekatan khusus.
Selain Inklusi, hal lain yang dibahas dalam materi yang disampaikan terkait disabilitas. Inklusu memang memiliki korelasi terhadap disabilitas.
“Inklusi memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam setiap aspek kehidupan sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka,” katanya.
Safaruddin menjelaskan, para penyandang disabilitas meliputi mereka yang menyandang gangguan/ketidak berfungsian fisik, mental, intelektual atau sensoris jangka panjang yang jika berinteraksi dengan berbagai hambatan bisa menghalangi partisipasi mereka secara penuh dan efektif dalam masyarakat yang dilandasi kesetaraan.
Menurutny, sesuai data World Health Organization (WHO), 1 dari 7 orang di dunia memiliki disabilitas. Terdapat 2,1 persen penduduk Indonesia adalah penyandang disabilitas.
“Dan penyebab disabilitas itu antara lain karena penyakit kronis, depresi atau kondisi mental dan penyakit menular,” sebutnya.
Safaruddin yang juga Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulbar berharap, seluruh materi yang disampaikan dapat diserap dengan baik oleh peserta dan diaktualisasikan dalam aktivitas sehari-hari.
“Bagaimana membangun komitmen bersama bahwa pentingnya pengetahuan terkait inklusi sosial dan disabilitas ini. Agar peran-peran yang kita jalankan benar-benar bermanfaat,” harapnya.