Tiga Pemuda Sulbar Ikuti Pelatihan Fasilitator Nasional Olahrasa di Kemenpora RI

SULBARONLINE.COM, Mamuju — Sebanyak 3 peserta dari Provinsi Sulawesi Barat mengikuti pelatihan fasilitator Nasional Olahrasa di Kemeterian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.

Ketiga peserta tersebut, masing-masing 1 orang dari Dewan Kerja Daerah Pramuka, 1 orang dari Genre Provinsi dan orang dari Forum Kewirausahaan Pemuda Provinsi.

“Jadi ada undangan dari Kemenpora pada hari Kamis, 31 Juli 2025, yang pelaksanaannya hari Sabtu, 2-3 Agustus 2025, sehingga dalam menentukan ketiga peserta tersebut agak kesulitan karena jika melakukan menyurat ke pemkab atau ke lembaga/organisasi yang ditunjuk waktunya hanya 1 hari.  Sehingga kami hubungi via telpon siapa yang siap dengan dibuktikan surat rekomendasi dari komunitas/organisasi yang menanaungi kewirausahaan pemuda, kepramukaan dan Gernre,” papar Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Barat, Karnoto.

Karnoto menyebut, masing-masing perwakilan dari Sulawesi Barat adalah Aldy Saipullah dari Dewan Kerja Daerah Pramuka Sulawesi Barat, Nur Iman Saal dari Forum Kewirausahaan Pemuda Provinsi Cabang Majene, dan Muh. Agus Syam dari Genre Provinsi Sulawesi Barat.

Kepala Dinas Kepemudaan dan OlahragaProvinsi Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi DM  menyampaikan pesan kepada peserta perwakilan Sulawesi Barat, agar mengikuti kegiatan tersebut dengan seksama, sehingga akan menjadi fasilitator-fasilitator dan motivator di daerah terkait dengan kesehatan mental dengan bagaimana cara mengolah rasa.

“Jadi tidak hanya olah raga tapi olah rasa harus termenej dengan baik utamannya dalam menghadapi perkembangan teknologi media sosial yang di dalamnya seliweran informasi atau konten-konten yang positif dan negatif berbaur jadi satu. Olehnya itu perlu dibutuhkan bagaimana mengelola olah rasa,” kata Safaruddin.

Sesuai hasil browshing pada media sosial, kata dia, terkait kesehatan mental remaja di Sulawesi Barat, seperti halnya di daerah lain, menghadapi berbagai tantangan.

Ia menjelaskan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa remaja di Sulawesi Barat, terutama di Kabupaten Majene, mengalami masalah kesehatan mental yang dipengaruhi oleh penggunaan media sosial, dengan sekitar sepertiga merasa stres setelah menghabiskan waktu di media sosial.

Selain itu, tambah Safaruddin, ada juga temuan mengenai tingginya tanda-tanda masalah kesehatan mental pada remaja di Polewali Mandar, seperti gejala masalah perilaku dan emosional.

“Kesehatan mental remaja adalah kondisi kesejahteraan psikologis dan emosional yang memungkinkan remaja untuk berfungsi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Gangguan kesehatan mental pada remaja dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk hubungan sosial, prestasi akademik, dan kesehatan fisik. Penting untuk memahami dan mengatasi masalah kesehatan mental pada remaja untuk memastikan mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,” jelasnya.

Kepala Bidang Layanan Kepemudaan Dispora Sulbar, Karnoto menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan calon fasilitator nasional olahrasa ini dilaksanakan secara daring via zoom meeting oleh Kemenpora bekerjasama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN.

Kegiatan ini sangat mendukung misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat,  SDK – JSM yang ke 3, yaitu membangun SDM yang unggul dan berkarakter.

“Waalaupun kondisi anggaran kami pada tahun 2025 khususnya bidang layanan kepemudaan kena efisiensi kurang lebih 65 persen jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2024, tapi kami selalu monitor kegiatan-kegiatan nasional kemenpora RI yang tanpa biaya APBD,” pungkasnya.