SULBARONLINE.COM, Mamuju — Disaat simpang siurnya pemberitaan terkait bencana gempa yang merisaukan masyarakat, Lembaga Penyiaran (LP), terutama LP Publik harus tampil terdepan sebagai corong utama para penyintas gempa untuk kebenaran informasi.
“Lembaga penyiaran harus tampil didepan memberikan informasi dengan narasi-narasi yang menyejukkan bagi para pengungsi ditengah traumatik yang menimpanya” kata Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Muhammad Resa dalam kunjungannya ke RRI Mamuju dan TVRI Sulbar. Kamis, 11/02/2021
Komisioner bidang Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran itu, menyerukan agar lembaga penyiaran memberi informasi untuk tetap memberikan informasi penanganan bencana untuk masyarakat.
“Saya meminta agar lembaga penyiaran menjadi sentral informasi penanganan bencana, saat bencana kita butuh bergandengan tangan agar masyarakat tidak mendapatkan informasi yang bohong,” ujar Mohamad Reza.
Kunjungan kedua LPP ini dimaksudkan untuk melihat proses siaran pasca gempa yang mengguncang Mamuju dan Majene pertengahan Januari 2021 lalu.
“Saya berharap, lembaga penyiaran di daerah itu tetap bersinergi dengan KPID dan pemerintah daerah dalam melakukan mitigasi bencana, melakukan trauma audio, memproduksi suatu siaran kemudian meminta lembaga penyiaran untuk menyiarkan diwaktu-waktu tertentu,” harap Muhammad Reza.
Kedua LPP yang berpusat di Mamuju tersebut tetap bersiaran memberikan perkembangan informasi seputar gempa dan pencegahan covif 19 kepada masyarakat Sulawesi Barat meskipun dengan keadaan studio di tenda darurat.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir mendampingi Ketua dan Anggota KPID Sulawesi Barat April Ashari Hardi, Budiman Imran, Masram, Busran Riandhy, Urwa, dan Ketua dan Anggota KPID Sulawesi Selatan, Muh. Hasrul Hasan serta Koord. Bidang PS2P KPID Sulawesi Selatan, Riswansah Muchsin. (Humas KPID Sulbar).