SULBARONLINE.COM, Mateng – Stunting menjadi kondisi yang masih menjadi persoalan serius yang harus dituntaskan oleh pemerintah. Guna menekan angka stunting di Sulawesi Barat, salah satunya dilakukan oleh Pemerintah Desa Bambadaru, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah bekerjasama dengan Penyuluh Keluarga Berencana dan Tim Penggerak PKK Desa Bambadaru melakukan intervensi gizi spesifik melalui pemanfaatan sumber pangan lokal.
Salah satunya adalah pemanfaatan ikan bandeng sebagai pangan lokal yang mudah ditemui dan sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi yang kaya akan protein dan zat besi.
Melalui Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung KB Percontohan Desa Bambadaru, dilaksanakan pelatihan bagi kader DASHAT untuk melakukan pengolahan ikan bandeng yang akan dibuat menjadi kerupuk amplang agar memudahkan bagi anak yang tidak suka makan ikan, pada Kamis, (13/7/2023).
“Sebagai Kampung KB percontohan, kami mencoba membuat inovasi terhadap pangan lokal seperti ikan bandeng untuk diolah menjadi penganan yang disukai anak-anak,” terang Agus Paeko, Kepala Desa Bambadaru.
Agus menambahkan, diperlukan inovasi dan edukasi kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan bahan pangan yang ada disekitar lingkungan, seperti Ikan Bandeng dapat diolah menjadi kerupuk amplang sehingga dapat bernilai lebih. Sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan DASHAT di Kampung KB, masyarakat yang mengikuti kegiatan ini mengetahui informasi bagaimana mengolah produk ikan.
“Harapannya selain masyarakat mengkonsumsi sendiri, olahan kerupuk amplang ini dapat menjadi tambahan pendapatan bagi keluarga,” kata Agus.
Menurut Sitti Halija, Penyuluh KB desa Bambadaru, Tindak lanjut dari program penanganan Stunting yang diinisasi oleh kepala desa selain program DASHAT adalah mendorong seluruh ASN dan perangkat Desa Bambadaru untuk menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dan menjadi donator dalam memberikan bantuan penanganan stunting berupa bantuan asupan gizi bagi keluarga berisiko stunting.
“Mulai bulan Juli ini, sebanyak 18 ASN dan 11 perangkat desa menjadi bagian dari BAAS. Donasi yang dikumpulkan sebesar 75 ribu rupiah per orang dan tiap bulan akan kami salurkan kepada keluarga berisiko stunting di desa Bambadaru,” terang Halija.
Kampanye program DASHAT dan Bapak Asuh Anak Stunting akan terus digalakkan bersama seluruh lapisan masyarakat guna mendorong percepatan penurunan stunting khususnya di Provinsi Sulawesi Barat yang saat ini masih 35 persen menempati urutan kedua tertinggi nasional berdasarkan Survei Status Gizi Indonesi (SSGI) tahun 2022.