Literasi Digital Sulawesi 2021, Bagaimana Berbelanja Online dengan Dompet Digital

SULBARONLINE.COM, Palu – Rangkaian Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siber Kreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 31 Mei 2021. Kolaborasi ketiga Lembaga ini, khusus pada penyelenggaraan Literasi Digital pada wilayah Sulawesi.

Memasuki pekan kedua, kegiatan webinar diselenggarakan di Palu, 14 Juni 2021 dan menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya, Head of Government Relation DANA Indonesia, Felix Syarif; Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado 2018-2021, Yinthze Lynvia; Pendiri Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno serta Ketua Jurusan Manajemen FEB UIN Alauddin Makassar, Rika Dwi Ayu Parmitasari.

Kegiatan kali ini memiliki tema yaitu ‘Bagaimana Berbelanja Online dengan Dompet Digital’ dan diikuti oleh 373 peserta yang mana angka ini telah memenuhi target peserta.

Kegiatan diawali dengan menampilkan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

“Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri, jadi saat jaringan internet sudah tersedia harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” jelas Joko Widodo.

Dalam webinar kali ini, Head of Government Relation DANA Indonesia, Felix Syarif, memberikan materi digital skill dengan pembahasan mengenai ‘Cara Menggunakan Dompet Digital dalam Transaksi Elektronik’. Meski saat ini perkembangan teknologi finansial sedang berkembang, nyatanya saat ini masih banyak masyarakat yang melakukan pembayaran atau transaksi secara tunai, hingga mencapai 90 persen.

Kehadiran dompet digital seperti DANA bertujuan untuk menggantikan dompet konvensional, memudahkan pembayaran masyarakat, dan mencapai target inklusi keuangan mewujudkan masyarakat nontunai (cashless society).

Felix memberikan kiat aman bertransaksi dengan dompet digital. Pertama, sebelum melakukan transaksi dengan dompet digital, yang harus diperhatikan adalah aplikasinya sendiri. Pastikan aplikasi yang digunakan adalah aplikasi yang sudah memiliki lisensi-lisensi yang ditetapkan oleh regulator. Kedua, harus waspada terhadap segala tindakan yang dilakukan saat menggunakan aplikasi dompet digital.

Dalam kesempatan sama, Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Manado, Yinthze Lynvia, memaparkan materi digital ethics, yang membahas ‘Bijak Belanja Online’.

Lynvia menuturkan, perkembangan teknologi memunculkan peluang baru dalam bisnis, e-dagang adalah satunya. Belanja daring juga menjadi jawaban bagi mereka yang menerapkan jaga jarak di era pandemi. Harga barang di e-dagang pun dinilai lebih bersahabat.

“Sebelum menekan tombol beli di e-dagang, pertama yang harus dilakukan adalah riset dan bandingkan harganya,” kata Lynvia memberikan tips berbelanja daring.

Kedua, kata dia, baca deskripsi produk guna memastikan fungsi barang sesuai kebutuhan kita. Ketiga, cek rating penjual dan ketersediaan produk. Keempat, pantau garansi barang, terutama produk makanan kapan kadaluarsanya. Kelima, pastikan membuat video saat membuka barang (unboxing), agar saat ada kerusakan dan hendak mengajukan komplain tidak repot. Keenam, perhatikan total biaya, sebab ada barang yang harganya murah sekali, namun ongkos kirimnya mahal. Terakhir, pilih metode pembayaran yang diinginkan.

Pendiri Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno, sangat mengapresiasi program Literasi Digital yang digagas Kemenkominfo bersama Siber Kreasi ini. Dalam konteks berbelanja di era digital, kata Mike, seseorang perlu mempunyai kemampuan literasi yang baik.

“Jadi walaupun belanja daring itu menyenangkan, tapi kalau tidak terkendali menjadi tidak menyenangkan. Oleh karena itu, saya sangat mendukung literasi digital. ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ itu makin baik. Tapi, juga harus diiringi dengan literasi keuangannya,” tuturnya.

Sehingga, kata Mike, semakin cakap seseorang dalam menggunakan teknologi digital maka semestinya juga semakin cakap pula dalam mengelola keuangan. Mike menyampaikan materi digital culture dengan tema ‘Pilih Mana: Menabung atau Belanja Online?’.

Menurutnya, ada tiga syarat sehingga berbelanja online menjadikan pengeluaran lebih hemat. Pertama, dilakukan berdasarkan kebutuhan, dan bukan kebutuhan yang diada-adakan. Kedua, dilakukan sesuai daftar belanja. Tanpa daftar belanja, biasanya belanja menjadi tidak terkontrol. Ketiga, dilakukan dengan pembayaran lunas. Usahakan hindari fitur bayar nanti (paylater).

Ketua Jurusan Manajemen FEB UIN Alauddin Makassar, Rika Dwi Ayu Parmitasari, menyampaikan materi mengenai digital safety dengan tema ‘Main Aman saat Belanja Online’, kasus yang banyak terjadi sejak 2020 adalah penipuan atau pencurian identitas.

“Makanya, saya sangat menyambut baik program Kemenkominfo ini sehingga masyarakat kita juga semakin teredukasi, sehingga kalau pun memutuskan untuk belanja daring, tahu caranya bagaimana belanja secara benar dan tidak akan ditipu,” katanya.

Bagaimana menjaga diri dari kegiatan siber? Rika menyarankan agar kita semua, belajar meningkatkan kepedulian tentang data pribadi (personal safety). Di samping itu, yang paling penting adalah menjaga diri agar tidak menjadi bagian dari kejahatan siber.

Rika juga membagikan tips keamanan digital. Pertama, gunakan kode sandi yang tidak merujuk tanggal lahir. Kedua, jangan melakukan transaksi keuangan dengan menggunakan wifi publik, pakailah jaringan pribadi. Ketiga, jangan mengunduh tautan dari laman yang tidak dikenal atau tidak jelas. Terakhir, hati-hati dengan unggahan di media sosial, tidak perlu berbagi peristiwa atau kegembiraan secara berlebihan.

Setelah pemaparan materi oleh keempat narasumber, kegiatan Literasi Digital dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diarahkan oleh moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber berkaitan dengan tema dan materi yang telah disampaikan. Sepuluh peserta beruntung, mendapatkan uang elektronik sebesar Rp 100.000 untuk setiap pesertanya.

Kegiatan Literasi Digital mendapatkan apresiasi dan dukungan dari semua pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan pastinya mengedukasi para peserta webinar. Kegiatan Literasi Digital ini disambut positif oleh masyarakat khususnya Sulawesi.

Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang pastinya disampaikan oleh para narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.