SULBARONLINE.COM, Mamuju — Momentum Hari Jadi Mamuju ke -482 menjadi bahan untuk melakukan muhasabah dan introspeksi atas pencapaian sebagai Pemerintah Daerah.
Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik mengatakan penetapan hari jadi Mamuju, bukan perjuangan yang mudah, butuh waktu yang cukup panjang dan melibatkan banyak tokoh.
“Sehingga momentum ini harus dimaknai sebagai bentuk muhasabah dan introspeksi diri sejauh mana daerah melaksanakan kewajiban sebagai pemerintah Daerah,” ucap Akmal.
Kesempatan itu, ia mengajak kepada seluruh pihak untuk melihat apakah ikhtiar dari upaya bersama yang sudah dilakukan sebagai Daerah otonom. Meski begitu, ia mengapresiasi berbagai pencapaian yang telah diraih Pemerintah Kabupaten Mamuju.
Terutama, lanjut dia, seperti apa upaya Pemerintah Kabupaten mempersiapkan diri sebagai penyangga Ibukota Negara (IKN), apalagi Bala-Balakang menjadi daerah terdekat dengan IKN.
“Tantangan kita kedepan HUT Mamuju, untuk melakukan muhasabah apakah peran Mamuju kedepan akan kita tingkatkan menjadi lebih hebat. Ini menjadi tantangan , dan kita berharap DPRD membaca ini,” ujarnya.
Ia menilai, Mamuju punya posisi strategis karena di depan IKN, apalagi di Pulau Bala-Balakang.
“Saya melihat Balak-balakang daerah luar biasa sekarang potensinya paling bagus karena berada di depakan IKN kita ingin bagaimana meningkatkan Demand,” ucapnya.
Sehingga untuk mempersiapkan itu, Ia berharap kolaborasi dan sinergi semua pihak agar itu bisa tercapai.
“Mamuju harus bersinergi, berkolaborasi untuk menjadi penopang IKN. Bagaimana mendorong Mamuju sebagai penopang utama IKN,” jelasnya.
Sementara, Bupati Mamuju Sutinah Suhardi, mengatakan berbagai tantangan dan dinamika yang dihadapi di masa pemerintahannya. Bukan menjadi alasan untuk terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
“Mulai dari pandemi dan gempa semua itu tidak menyurutkan langkah dalam rencana pembangunan visi Mamuju Keren dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mamuju,” ucapnya.
Dirinya optimis Mamuju terus tumbuh meski di tengah keterbatasan yang dimiliki, salah satu pencapaian yang cukup berarti yaitu Mamuju telah menyandang sebagai daerah Universal Healt Coverage (UHC) dari BPJS.
“Kita telah mampu UHC, hampir semua masyarakat mamuju telah dijamin melalui BPJS kesehatan. Sehingga kami dapat menjamin masyarakat tidak lagi harus takut untuk berobat melakukan karena semua sudah ditanggung pemerintah,”jelasnya.
Di kesempatan itu, dirinya juga mengajak semua pihak untuk ikut menyukseskan event Manakarra Fair, sebagai upaya membuka ruang promosi wisata agar dapat meningkatan perekonomian di Mamuju.