FORMAL Sulbar Gelar Dialog Kebangsaan

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Forum Masyarakat Intelektual (FORMAL) Sulawesi Barat, menggelar dialog kebangsaan, Senin (28/10/19) di Aula Wisma Malaqbi, Mamuju.

Kegiatan bertema “Merawat Kedamaian di Tanah Malaqbi Untuk Indonesia Tercinta” ini dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-91 Tahun 2019.

Hadir sebagai narasumber Kapolresta Mamuju, AKBP Muhammad Rivai Arvan, Dandim 1418 Mamuju yang diwakili Kapten Borahima, Rektor Universitas Tomakaka, Syahril, sedangkan pemantik dialog oleh ketua FKDM Sulawesi Barat, Nur Salim IIsmal.

Peserta yang hadir, mulai pelajar tingkat SMA/SMK se Kota Mamuju, OKP, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh kampus di Mamuju serta masyarakat Mamuju.

Ketua FORMAL Sulawesi Barat, Muhammad Rusdi Nurhadi dalam kesempatannya menyampaikan, FORMAL merupakan organisasi kemasyarakat yang baru saja lahir. Namun, beragam agenda sudah dan akan dilaksanakan.

“Jadi FORMAL ini masih sangat muda. Ini kegiatan kedua kami. Kegiatan pertama itu saat wafatnya Presiden BJ Habiebie. Kami menerbangkan sekitar 500 pesawat kertas di anjungan Pantai Manakarra sebagai bentuk penghormatan kita kepada BJ. Habibie,” kata Rusdi.

Terkait kegiatan yang dilaksanakan ini, kata Rusdi, sebagai upaya dan komitmen bersama dalam rangka menjaga kedamaian di daerah Sulawesi Barat.

“Dan kami dari Formal akan terus berkarya, dan akan berkoordinasi dengan semua pihak, Kepolisian, TNI, Pemerintah, dan semua unsur lainnya agar daerah kita senantias adalam keadaan kondusif, damai dan harmoni,” ucap mantan Ketua PMII Cabang Mamuju ini.

Selain itu, Rusdi mengaku, melalui FORMAL tersebut, mereka juga komitmen untuk terus melakukan dan mengembangkan penguatan pengetahuan dan pengembangan SDM di kalangan generasi muda.

“Pengembangan SDM sangat peting ditingkatkan di Mamuju, Sulawesi Barat ini. Apalagi, seluruh pemuda memiliki karakter, ide dan gagasan dalam pembangunan Bangsa. Maka melalui kegiatan ini juga kita harapkan agar dapat memantik semangat kita untuk terus belajar dan komitmen mejaga kedamaian bersama,” harapnya.

Mengakhiri sambutannya, Rusdi pun mengingatkan seluruh peserta dialog terkait pesan sang proklamator, Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno.

“Kawan-kawan dan sahabat semua, Bung Karno pernah berpesan, ‘Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia’,” tutup Rusdi mengutip pesan Bung Karno.

Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan Pembacaan Teks Sumpah Pemuda yang diikuti oleh seluruh peserta dialog.