DEKOPI Sulbar Gelar Raker di Polman

SULBARONLINE.COM, Polman — Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI) Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan Rapat Kerja (Raker) di Kafe Batistuta Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Minggu (15/12/ 2024).

Raker ini bertujuan untuk merumuskan Program Kerja Dekopi SulBar tahun 2025 dengan Tema Raker “Membangun Ekosistem Kopi SulBar Menuju Pasar Dunia”.

Ketua Dekopi SulBar, Dr. Muhammad Idris, M.Si dalam sambutan membuka acara menyampaikan Raker yang dikemas dalam suasana Kopidiksi Ngopi Sambil Diskusi merupakan agenda Dekopi untuk merumuskan program kerja Dekopi SulBar tahun 2025.

Hal baru kedepan Dekopi SulBar menjalin kerjasama bukan hanya pemerintah setempat juga dengan perguruan tinggi di Sulawesi Barat seperti Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) dan Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) untuk merumuskan Peta Jalan Ekosistem Kopi SulBar.

Setelah pembukaan dilanjutkan penandatanganan MoA antara Ketua Dekopi SulBar dengan Ketua LPPM Unsulbar Muhammad Nasir Badu, Ph.D dan Direktur Pusat Riset Kopi dan Kakao (Puriskoka) Unasman Dr. Harli A. Karim, MP

Pemaparan Kebijakan Pengembangan Kopi Di Sulawesi Barat oleh Kabid Perbenihan Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Mulyadi, SP. M.Si yang menggambarkan potensi dan strategi pengembangan kopi di Sulawesi Barat sekitar 15.000 ha, dimana dari luasan itu 12.000 ha berada di Kabupaten Mamasa.

Sesi diskusi dipandu oleh Sekretaris Umum Dekopi SulBar Dr. Arman Amran, MP yg direspon oleh beberapa OPD, Perguruan Tinggi dan NGO

LPPM Unsulbar siap mendukung riset yang berbasis penguatan ekosistem kopi di SulBar dan Seminar Internasional Kopi SulBar pada Hari Kopi Internasional tgl 1 Oktober 2025.

Puriskoka Unasman pun berkomitmen melakukan riset kopi berbaris kearifan lokal SulBar.

Dinas Perkebunan Daerah SulBar yang menjadi mitra strategis Dekopi siap berkolaborasi merumuskan Peta Jalan Ekosistem Kopi SulBar dari hulu ke hilir.

Bapperinda SulBar yang diwakili Hasanuddin Haruna SE. MM menyampaikan bahwa komoditas kopi masuk dalam agenda pengembangan komoditas perkebunan unggulan SulBar penyanggah IKN.

Semangat kewirausahaan kopi di SulBar dengan banyaknya kafe dan warkop di setiap sudut kota dan desa menunjukkan kontribusi positif generasi muda terhadapa ekosistem bisnis Kopi SulBar ujar Kadispora SulBar Drs. Safaruddin, MM yang hadir sambil menyeruput kopinya.

Parman salah seorang aktifis NGO dan penggiat kopi dan kakao hadir dan menyampaikan pengalaman bermitra dengan lembaga donor internasional bahwa kelembagaan dan komitmen yang kuat dan terukur akan mudah mengakses fasilitas permodalan akses pasar komoditas kopi dengan pola kemitraan.

Ir. Muhsin Husain, MP wakil ketua Kadin SulBar bidang perkebunan turut memberikan kontribusi pikiran. Kadin SulBar siap mengsupport kopi Sulbar menuju pasar dunia.

Sekum Dekopi SulBar yang sekaligus akademisi Fakultas pertanian dan Kehutanan Unsulbar memberikan komentar bahwa Dekopi SulBar di tahun 2024 berkontribusi mendampingi pembentukan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) dan penyusunan Dokumen IG (Indikasi Geografis) Kopi Robusta Kurrak Mandar di Kabupaten Polewali Mandar dan IG Kopi Arabika Mamasa di Kabupaten Mamasa.

Dekopi SulBar dan Pemkab Mamasa menerbitkan buku Kopi Mamasa sebagai bagian dari promosi literasi Kopi Mamasa.

Museum Kopi Indonesia (MUKOI) di Kabupaten Mamasa diharapkan tetap dilanjutkan sebagai ikon baru perkopian berbasis wisata dan edukasi.

Kopi Mamasa sudah memenuhi standard citarasa pasar dunia dari hasil uji lab citasa Puslitkoka Jember di atas score 85 dan beberapa kali juara 1 kontes citarasa kopi nusantara.

Acara ditutup oleh Ketua Dekopi SulBar, Muhammad Idris. Ia menambahkan bahwa kedepan promosi Kopi SulBar akan dikolaborasikan event2 skala nasional.

Dalam kapasitas sebagai Ketua ISSI SulBar dan 9 organisasi lainnya, Idris mengaku akan mempromosikan Kopi SulBar lewat event Touring Wisata Sepeda Sulawesi dan Dekopi SulBar akan melakukan audiens dengan Gubernur dan Bupati baru di SulBar yang baru dilantik untuk membangun komunikasi dan sinergitas program yang berbasis penguatan Ekosistem Kopi di Sulawesi Barat Berkelanjutan dan Mendunia.