SULBARONLINE.COM, Mamuju – Pemkab Mamuju melaunching sebuah inovasi dalam upaya penanganan stunting bertajuk ‘Taki Asuh Stunting’ di Ruang Pola Kantor Bupati Mamuju, Rabu 19 Maret 2025.
Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).
Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi menargetkan 1.000 anak asuh yang merupakan keluarga beresiko stunting dan bayi di bawah dua tahun (baduta) dengan status stunting.
Sutinah mengatakan dirinya akan mengintervensi 15 anak asuh, sementara Wakil Bupati sebanyak 10 anak asuh, Sekretaris Daerah (Sekda) sebanyak 5 anak asuh.
Selain itu, pejabat eselon II akan mengintervensi masing-masing dua anak asuh dan pejabat eselon III masing-masing satu anak asuh.
“Gerakan ini murni gerakan gotong royong, tanpa menggunakan APBD,” kata Sutinah.
Dia pun meminta agar pejabat yang dilibatkan dalam gerakan tersebut dapat menyisihkan pendapatannya setiap bulan. Menurutnya, untuk menurunkan angka stunting di Mamuju diperlukan keterlibatan semua pihak.
“Untuk itu saya meminta Pejabat Eselon 1 dan 2 untuk menyisihkan pendapatannya setiap bulan untuk memenuhi gizi anak asuhnya. Jika ini bisa kita sukseskan bersama, maka saya meyakini Mamuju Keren Zero Stunting dapat kita wujudkan,” tuturnya.
Sutinah melalui gerakan ini mengharapkan penurunan angka stunting di Kabupaten Mamuju. Di mana tercatat sebelumnya di tahun 2023 angka prevelensi stunting sebesar 32,8 persen.
Dia juga diimbau para pejabat untuk turun langsung untuk memonitoring dan mendistribusikan bantuan kepada anak asuh.
(adv/edt)