Potret Pendidikan di Pelosok Negeri

Penulis : Ari bastian  (mahasiswa STITMA yogyakarta prodi PAI)

PAHLAWAN tanpa tanda jasa, kalimat inilah yang senantiasa disematkan kepada para pendidik di seluruh penjuru negeri, mereka adalah orang-orang yang senantiasa mengorbankan waktu, tenaga maupun fikiran demi mencerdaskan putera puteri bangsa, layaknya seorang pahlawan mereka terus berusaha memberikan yang terbaik bagi peserta didik mereka agar kelak mereka menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi keluarga maupun nusa dan bangsa.

Lantas apakah mereka tak pantas mendapatkan balasan yang setimpal atas apa yang telah mereka lakukan selama ini,?

Jika kita lihat, di negeri yang kita cintai ini, yang kata nya hasil bumi nya yang berlimpah ruah dan begitu pula dengan laut nya, akan tetapi ternyata tidak semua orang dapat merasakan kesejahteraan di dalamnya, hal ini pula lah yang turut dirasakan oleh sebagian para pendidik di pelosok negri tercinta ini.

Misalnya kita lihat di beberapa daerah di indosesia yang memberikan upah kepada guru honorer dengan nilai yang terbilang cukup rendah yaitu berkisaran 300-400 ribu rupiah, dan ini jelas tidak dapat memenuhi kebutuhan kehidupan mereka sehari-hari, jika ini terus menerus terjadi maka sebagian dari mereka akan berusaha untuk mencari sumber-sumber lain yang dapat membantu perekonomian mereka, dan hal ini akan berdampak pada penurunan profesionalitas seorang pendidik.

Inilah fakta yang terjadi di negeri ini, negeri yang kaya akan sumber daya alam nya,  meskipun demikian, mereka tetap mencurahkan seluruh ilmu pengetahuan yang mereka miliki demi mencerdaskan putera puteri bangsa, walaupun mereka harus menggadaikan kesejahteraan mereka sendiri.

Jika kita lihat dari data-data yang ada, ternyata gaji guru di indonesia amat jauh berbeda di banding dengan beberapa negara lain nya seperti yang terangkum dalam data dari Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD)

Gaji guru sekolah dasar terkecil

  • Ceko: Gaji tertinggi sebesar US$25 ribu atau Rp354 juta per tahun (sekitar 29,5 juta per bulan)
  • Slovakia: Gaji tertinggi US$22 ribu per tahun atau Rp308 juta per tahun (sekitar Rp25,9 juta per bulan)

Gaji guru sekolah dasar terbesar

  • Luksemburg: Gaji tertinggi sebesar US$123 ribu atau Rp1,7 miliar per tahun (sekitar Rp146 juta per bulan)
  • Swiss: Gaji tertinggi US$86.000 atau Rp1,2 miliar per tahun (sekitar Rp101 juta per bulan)

Gaji guru sekolah menengah atas terkecil

  • Lithuania: Gaji tertinggi sebesar US$20 ribu per tahun atau Rp280 juta per tahun (sekitar Rp23 juta per bulan)
  • Slovakia: Gaji tertinggi sebesar US$22 ribu per tahun atau Rp308 juta per tahun (sekitar Rp25,6 juta per bulan)

 Gaji guru sekolah menengah atas terbesar

  • Luksemburg: Gaji tertinggi sebesar US$138 ribu per tahun atau Rp1,9 miliar per tahun (sekitar Rp162 juta per bulan)
  • Swiss: Gaji tertinggi sebesar US$109 ribu per tahun atau Rp1,5 miliar per tahun (sekitar Rp127 juta per bulan)

Semoga saja perhatian pemerintah lekas tertuju kepada para pahlawan yang selama ini telah mengabdikan diri mereka untuk mencetak generasi-generasi yang gemilang, yang kelak dapat diharapkan prestasinya di dalam membangun kemajuan negeri ini.

Dan sepertinya pemerintah indonesia saat  ini mencoba untuk memberikan solusi dari keluh kesah para pendidik yang selama ini dirasa belum memberikan solusi, lewat salah satu program pemerintah pusat yakni BOS ( bantuan operasional sekolah ) jika sebelumnya para tenaga honorer hanya di gaji 20% maka pada tahun 2020 ini akan meningkat menjadi 50% dengan demikian diharapkan ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para tenaga honorer saat ini.