Wapres Lantik 1.000 Orang Papua Sebagai Karyawan BUMN

SULBARONLINE.COM, Jakarta — Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin melantik 1.000 orang Papua, termasuk penyandang disabilitas, sebagai karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (25/5/21). Turut hadir pada acara tersebut Menteri BUMN Erick Thohir.

Dalam kesmepatannya, Wapres mengatakan bahwa inaugurasi terhadap masyarakat Papua dan penyandang disabilitas tersebut merupakan perwujudan komitmen Pemerintah yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada tanggal 10 September 2019.

“Acara pelantikan ini merupakan pelaksanaan komitmen Presiden untuk melakukan afirmasi penerimaan 1.000 orang putra dan putri terbaik Papua untuk berkarya di berbagai BUMN, tak terkecuali bagi penyandang disabilitas,” kata Wapres Ma’ruf Amin dalam acara Inaugurasi Putra/Putri Terbaik Papua dan Penyandang Disabilitas untuk Berkarya di BUMN di Jakarta.

Menurut Wapres, inaugurasi tersebut merupakan semangat baru dari Pemerintah, khususnya BUMN, dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia serta membawa kebanggaan bagi masyarakat Papua.

Melalui pelantikan tersebut, Wapres yakin semua masyarakat Indonesia ikut bangga terhadap keberhasilan warga Papua dan juga para penyandang disabilitas dalam mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia melalui BUMN.

Wapres juga berpesan kepada putra dan putri Papua serta para penyandang disabilitas untuk memberikan kemampuan dan kinerja terbaik mereka kepada Indonesia melalui BUMN.

“Tunjukkan kemampuan terbaik kalian dan buktikan bahwa kalian layak menjadi teladan bagi putra dan putri Indonesia,” ujarnya.

Kementerian BUMN bekerja sama dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) membuka lowongan kerja khusus bagi warga Papua dan Papua Barat pada tanggal 9—20 November 2020, yang pada masa pendaftaran tersebut terdapat 20.000 calon peserta.

Beberapa BUMN yang menerima karyawan dari Papua dan kelompok penyandang disabilitas tersebut, antara lain Pertamina, BNI, BRI, Bank Mandiri, PNM (Permodalan Nasional Madani), Kimia Farma, dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Pada saat pendaftaran, syarat usia maksimal pendaftar per 31 Desember 2020 berumur 22 tahun untuk lulusan SMA, 25 tahun untuk lulusan diploma, 28 tahun untuk lulusan S-1, dan 33 tahun untuk lulusan S-2.

Selain itu, syarat lain bagi para pendaftar ialah belum menikah dan memiliki marga Papua dan Papua Barat atau salah satu orang tua merupakan keturunan Papua.