SULBARONLINE.COM, Mamuju — Wakil Gubernur Sulbar, Hj. Enny Anggraeni Anwar membuka kegiatan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sulbar, yang dilaksanakan melalui diseminasi hasil penelitian komoditas/produk/jenis usaha (KPJU) unggulan UMKM Sulbar secara virtual, Jum’at (28/01/2022).
Pencapaian inflasi Sulbar pada Tahun 2021 sebesar 4,39 persen (yoy) atau melebihi target nasional sebesar 3 ± 1 persen.
Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeni Anwar mengatakan, pencapaian inflasi Sulbar tersebut tentu perlu menjadi perhatian bersama, sehingga tingkat inflasi di tahun ini dan ke depannya dapat ditekan berada pada rentang target nasional.
“Diperlukan komitmen yang kuat dari setiap anggota TPID, koordinasi yang baik antara seluruh stakeholders yang terkait, serta peta jalan atau rencana kerja yang strategis dalam pengendalian inflasi,” tegas Enny.
Melalui kesempatan itu, Enny juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten atas komitmennya dalam menyelesaikan penyusunan peta jalan pengendalian inflasi Tahun 2022 – 2024 secara tepat waktu.
“Semoga peta jalan tersebut dapat menjadi panduan kita bersama dalam menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil di Sulbar,” harapnya.
Dia mengatakan, sekilas melihat peta jalan pengendalian inflasi yang telah disusun, berbagai program pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten dalam hal mewujudkan inflasi yang rendah dan stabil, diwujudkan dengan strategi 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif).
“Tentunya, dengan berbagai program tersebut kita semua berharap bahwa inflasi dapat terkendali dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” ucap Enny.
Ditambahkan, Presiden Joko Widodo dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) pengendalian inflasi tahun 2021 menyampaikan 3 (tiga) arahan penting dalam mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas harga.
Pertama, menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga, utamanya barang kebutuhan pokok, dengan mengatasi kendala produksi dan distribusi yang ada di daerah.
Kedua, melanjutkan upaya yang tidak hanya fokus pada stabilitas harga, tetapi juga proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh makin produktif. Ketiga, meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian sehingga memiliki kontribusi yang semakin besar dalam menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi.
“Penyelenggaraan kegiatan Capacity Building TPID se-Sulbar, yang dilaksanakan melalui diseminasi hasil penelitian komoditas/produk/jenis usaha (KPJU) unggulan UMKM Sulbar ini, merupakan salah satu langkah untuk mendukung terwujudnya ketiga arahan presiden tersebut, terutama dalam hal memperkuat sektor UMKM untuk mendorong sektor ekonomi tumbuh semakin produktif,” jelasnya.