Wadah Nasional Keluarga Sasak Lombok Terbentuk, Ini Namanya

SULBARONLINE.COM, Mamuju — Warga Sasak Lombok yang tersebar di seluruh Indonesia kini sudah mempunyai wadah atau organisasi secara nasional. Wadah nasional yang dimaksud bernama Aliansi Sasak Lombok Indonesia atau disingkat ASLI.

Penetapan nama dan bentuk organisasi ASLI disepakati dan ditetapkan dalam rapat formatur yang dihadiri oleh seluruh perwakilan organisasi atau kerukunan Sasak Lombok yang berada di setiap provinsi di seluruh Indonesia. Rapat formatur dilakukan secara daring via Zoom pada Minggu (11/07/21).

Salah satu konseptor terbentuknya ASLI DR. Taufiqurrahman menjelaskan pentingnya wadah nasional untuk menghimpun atau menyatukan keluarga besar Sasak Lombok yang berada di perantauan.

Ketua RKL Jogjakarta itu mengaku sangat bersyukur dan mengapresiasi para ketua kerukunan Sasak Lombok yang ada di setiap provinsi di seluruh Indonesia yang ingin menyatu dan membantuk wadah secara nasional.

“Alhamdulillah satu demi satu tahapan telah kita selesaikan dan sepakati bersama, alhamdulillah tadi kita telah menyepakati bersama nama organisasi nasional kita yakni Aliansi Sasak Lombok Indonesia. Organisasi ini insyaAllah nantinya akan berkedudukan di Jakarta. Tentu kita berharap wadah ini akan mampu menjawab semua problematika sosial, adat, budaya atau harapan keluarga Sasak Lombok yang ada di daerah perantauan,” jelasnya.

Taufiq menambahkan, setelah nama ASLI disepakati bersama, maka tugas selanjutnya adalah membuat logo atau lambang serta membentuk panitia pra Kongres.

Sementara itu, Budayawan Nasional, Shri Lalu Gde Parma yang juga merupakan salah satu tokoh konseptor pembentukan ASLI menegaskan kehadiran ASLI harus mempu membawa dampak fositif bagi kemajuan warga Sasak Lombok. Ketua Bamus Sasak Adi Jakarta ini berharap lahirnya ASLI dapat menjadi wadah silaturrahim dan advokasi bagi seluruh warga Sasak di Indonesia.

Disinggung mengenai siapa tokoh nasional Lombok yang layak dan cocok memimpin ASLI, Ia mengaku hal itu masih tahap penjajakan. Meski demikian Gde Parma menyebut tokoh yang layak memimpin ASLI adalah figur yang mampunyai sumberdaya manusia yang mumpuni dan logistik yang cukup.

“Saya kira banyak persoalan yang menjadi tugas ASLI kedepan seperti persoalan warga migran, nama provinsi NTB pasca mekarnya nanti Bima dan Sumbawa menjadi satu provinsi dan termasuk soal pembebasan lahan yang ada di Sircuit Mandalike,” terangnya.

Selain menetapkan nama organisasi nasional Sasak Lombok, rapat formatur yang dipimpin oleh Sekretaris Umum KKSL Sulawesi Selatan Lalu Muliadi, S.Pd.I., M.Pd juga telah menunjuk dan menetapkan ketua panitia atau penanggungjawab pra Kongres yakni ketua KKSL wilayah Sulawesi Selatan Mq. Mahrip, S.Pd yang juga merupakan tokoh penggagas dan inisiator awal terbentuknya wadah Sasak Lombok tingkat Nasional.

Kepada wartawan, Mahrip mengatakan akan mengajak tokoh-tokoh dan para ketua kerukunan di berbagai daerah untuk bersama-sama dapat berpartisipasi dalam persiapan menuju Kongres ASLI.

Untuk mengoptimalkan konsolidasi organisasi, maka ASLI kata Mahrif juga akan melakukan kordinasi meminta petunjuk kepada Majelis Adat Sasak (MAS) yang ada di Lombok NTB.

“Terima kasih telah diberikan kepercayaan kepada saya sebagai penanggungjawab, dan dalam waktu dekat ASLI akan meminta saran dan masukan kepada MAS (Majlis Adat Sasak) yang ada di Lombok. Kami akan sowan dan meminta pentunjuk kepada Mamiqda H. L. Azhar sebagai Pemucuk Gumi Paer Lombok, dan Mamiqda Drs. H. Lalu Bayu Windya sebagai Ketua Harian MAS di Mataram NTB,” tutupnya. (Lal)