Ucapan Bela Sungkawa dan Cerita Safaruddin Mengenang Sosok KH Nur Husain

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Ucapan bela sungkawa terus mengalir atas wafatnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Barat, Dr. KH. Nur Husain.

Kali ini datang dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, yang disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Barat, Safaruddin Sunusi DM.

“Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama seluruh jajaran menyampaikan bela sungkawa dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya tokoh dan ulama kita smeua, KH. Nur Husain,”ucap Safaruddin Sunusi DM, Selasa (12/5/2020).

“Secara pribadi, saya juga menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ulama kharismatik kita. Insya Allah husnul khotimah, dan kepada keluarga senantiasa diberi keikhlasan, kesabaran dan ketabahan,” sambung Safaruddin.

Ucapan duka cita secara pribadi Safaruddin Sunusi itu disampaikan, sebab ia merasa sangat dekat dengan almarhum.

“Saya sangat kenal almarhum sejak tahun 1985 sewaktu saya masih sekolah SMP dan SMA di Majene. Sejak itu saya seringkali mengikuti ceramah dan nasehat-nasehatnya di Masjid Abrar Kecamatan Banggae Majene,” kata Safaruddin.

Dia mengaku, sosok KH Nur Husain memang merupakan tokoh sentra dan ulama kharismatik di tanah Mandar.

“Ketokohannya sangat diakui, dan cara membawakan dakwahnya yang sejuk dan menyentuh. Kajiannya memang sangat dalam, setiap ceramah dengan tema berbeda pasti sejuk. Pembahasan sangat mendalam. Saya tahu persis karena dulu selalu ikuti,” jelasnya.

Secara pribadi, Safaruddin merasa sangat kehilangan sosok tokoh yang sangat kharismatik dan disegani itu.

“Kehidupannya sangat sederha dan memperlihatkan keteladanan. Apa yang disampaikan dan dikatakan oleh beliau sama dengan yanh dilakukannya. Sangat menjadi teladan bagi semua orang,” ungkapnya.

Itulah sebabnya, lanjut Safaruddin, setiap orang yang pernah mendengarkan ceramah dan nasehatnya pasti merasa sangat berkesan. Penyampaian mendalam dan pribadi yang sangat tawadhu’.

“Saya mengagumi beliau sejak dulu. Saya merasa dekat dengan beliau, karena saya sekolah di Majene. Beliau adalah ulama panutan kita semua. Makanya, kita merasa sangat kehilangan oleh beliau. Alfaatihah,” tutup mantan Sekretaris DPRD Sulbar itu.

Seperti diketahui, Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Barat, Dr. KH. Nur Husain meninggal dunia, hari ini, 19 Ramadhan 1441 Hijriah.

Pembina Pondok Pesantren Ihyaul ‘Ulum DDI Baruga Mejene ini wafat di usia 74 Tahun di Rumah Sakit Raja Fahd, Madinah, Arab Saudi, Selasa (12/5/2020) sekitar pukul 01.00 waktu Madinah.

Kyai kharismatik yang dikenal dengan dakwahnya yang sejuk ini memang sedang berada di Madinah untuk menunaikan ibadah umrah. Namun, ulama kelahiran Majene, 10 Oktober 1945 itu sakit di Madinah sebelum pulang ke tanah air.