Tim ATS Disdikbud Sulbar Verivikasi Data Biaya Pendidikan

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Tim Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat, telah melaksanakan tahapan awal verifikasi data ATS Miskin yang layak mendapatkan biaya pendidikan di enam kabupaten.

Proses Verifikasi tersebut berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 7 hingga 9 November 2023.

Pelaksanaan verifikasi tersebut dibantu oleh Tim Penanganan ATS dari sekolah, baik SMA, SMK, maupun SLB di seluruh wilayah Sulawesi Barat.

Verifikasi administrasi di hari pertama dilakukan di Kabupaten Mamuju dan Mamasa, hari kedua di Kabupaten Mamuju Tengah dan Polewali Mandar, serta di Kabupaten Pasangkayu dan Majene pada hari ketiga.

Secara umum, verifikasi dibagi dalam dua tahap, yakni verifikasi administrasi dan verifikasi faktual di lapangan.

Kedua tahapan verifikasi tersebut diharapkan tuntas di akhir pekan ini, jika tim verifikasi tidak menghadapi kendala berarti di lapangan.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat, Mithhar Thala Ali menyampaikan, penyediaan biaya pendidikan bagi ATS Miskin hanya mencapai 420.000.000 rupiah. Tentu anggaran tersebut belum dapat meng-cover semua ATS Miskin yang ingin kembali bersekolah.

“Oleh karenanya, validasi dan verifikasi data ATS yang berkategori miskin perlu dilakukan untuk membuat prioritas ATS yang layak menerima dukungan biaya pendidikan tersebut,”

“Selanjutnya, hasil verifikasi tersebut, kemudian diproses untuk ditetapkan sebagai penerima biaya pendidikan,”terangnya.

Selain biaya pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat juga menyediakan seragam dan perlengkapan sekolah dengan anggaran sebesar 500.000.000 rupiah, yang dibagi pada tiga bidang yakni Bidang SMA dan SMK masing-masing sebesar 200.000.000 rupiah, dan Bidang Pendidikan Khusus, TP PAUD dan Dikdas sebesar 100.000.000 rupiah.

“Seragam dan perlengkapan sekolah ini akan diberikan kepada setiap ATS yang kembali bersekolah, baik pada sekolah formal maupun non formal. Pemberian biaya pendidikan ini semacam pelecut bagi ATS Miskin agar dapat mengenyam pendidikan setinggi mungkin untuk masa depan mereka,” tambahnya.

Mithhar berharap, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa dapat melakukan hal serupa sebagai bagian dari kolaborasi yang harus terus berlanjut dalam penanganan ATS. Gerakan Kembali Bersekolah bakal digaungkan dalam momentum Hari Guru tanggal 25 November mendatang.

“Pada momen Hari Guru tersebut, kita ingin jadikan sebagai momen untuk semakin menggelorakan semangat penuntasan ATS di Sulawesi Barat, sekaligus dilakukan pemberian seragam dan perlengkapan sekolah serta biaya pendidikan kepada ATS yang ingin kembali bersekolah,” kuncinya.

(Adv)