SULBARONLINE.COM, Mamuju – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Barat menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana 26-28 April 2024.
Kegiatan ini dihadiri langsung Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh, Kepala BKKBN Sulbar, Rezky Murwanto, pimpinan isntansi vertikal, kepala OPD Kabupaten/Provinsi, dan perguruan tinggi
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Optimalisasi Bonus Demografi dan Peningkatan SDM Menuju Indonesia Emas 2045”, bertempat di Hotel Maleo Mamuju.
Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan menyampaikan pernikahan usia dini erat kaitannya dengan pendidikan ibu, karena ibu dengan pendidikan yang memadai cenderung akan lebih selektif dan kreatif dalam memberikan makanan yang baik dan bergizi pada anaknya.
Kemudian, status pekerjaan ayah sangat berpengaruh terhadap kejadian stunting. Jika perkawinan anak terjadi, seorang anak harus berperan menjadi ayah di usia sangat belia, maka keadaan mentalnya belum stabil serta pengalaman kerja yang minim.
“Jangan kawin muda, Ini yang mesti di jelaskan ke Masyarakat bersama dengan Pemerintah, bahwa kalau kawin muda itu bahaya, bahwa anak bisa bisa bodoh, autis, dan engga sehat, termasuk ibunya,” sebutnya.
“Menata kependudukan kita itu dengan cegah kawin muda, setelah itu bisa dicegah suruh kuliah, nah program ini harus ada beasiswa, kalau di Sulbar 12 persen dietrima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), artinya dari 100 siswa SMA/SMK yang diterima hanya 12, sisanya 88 lagi sisanya di swasta kalau kuliah, kalau tidak kuliah masuk pasar kerja kalau mampu bersaing,” urainya.
Sestama BNNP ini menyebutkan, persentase target penurunan stunting tahun di Sulbar sebesar 10 persen. Stunting kata Prof Zudan bukan hal sepele latar belakangnya cukup kompleks.
“Yang kedua adalah semua ibu hamil harus kita data by name by addres, saya sudah beri instruksi Kepala Dinas Kesehatan dan Pemdes untuk mendata semua ibu hamil, dan yang akan melahirkan agar diperiksa kesehatannya secara rutin, sehingga mereka tau Puskesmas mana natinya yang terdekat membantu,” tuturnya.
Tempat sama, Kepala BKKBN Sulbar, Rezky Murwanto menjelaskan, Rakerda yang digelar sejak Jumat, 26 April 2024 kemarin merupakan salah satu wujud keseriusan BKKBN Sulbar dalam mendukung visi dan misi BKKBN berdasarkan peraturan Kepala BKKBN nomor 6 tahun 2020.
“Yakni mewujudkan keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk yang seimbang guna mendukung tercapainya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong,” pungkas Rezky Murwanto.
(Adr/Rls/Adv)