Raja Mamuju Minta Masyarakat Jangan Terprovokasi Gerakan ‘People Power’

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Situasi kebangsaan pasca Pemilu 17 April 2019 memang sedikit bergejolak. Hal ini dipicu oleh adanya gerakan secara Nasional yang dilakukan oleh kubu oposan, pendukung Capres-Cawapres 02, Prabowo-Sandiaga.

Bahkan beberapa waktu lalu, kubu pendukung Prabowo-Sandi membuat gerakan “People Power”. Gerakan ini juga diinstruksikan agar digelar diseluruh daerah di Indonesia. Tujuan mereka untuk mengajak rakyat memprotes hasil Pemilu 2019.

Merespon hal itu, Maradika ‘Raja’ Mamuju, H. Andi Maksum Dai, meminta warga, khususnya di Sulawesi Barat agar tidak terprovokasi oleh gerakan tersebut.

Dia meminta agar rakyat mendukung penyelenggara pemilu serta TNI dan Polri dalam menjalankan tugas pada pesta demokrasi 2019 ini. Apalagi, khususnya di Sulbar Pemilu berlangsung dengan aman, sukses dan kondusif.

“Pemilu 17 April 2019 telah berlalu, dan sekali lagi kita bersyukur karena Pemilu yang dilaksanakan ini sukses dan berhasil dengan baik. Olehnya, kita sangat mengapresiasi pengamanan Pemilu yaitu TNI-Polri yang telah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga Pemilu ini berjalan sukses dan kondusif,” kata Andi Maksum saat menghadiri acara silaturahmi dan buka bersama, Sabtu (18/5/19) di Rumah Makan Manori, Karema, Mamuju.

Dia berharap agar masyarakat tetap menunggu hasil keputusan KPU pada 22 Mei mendatang.

“Saya selaku Maradika Mamuju berharap agar masyarakat Sulawesi Barat dapat menunggu keputusan penyelenggara Pemilu yakni KPU. Jadi kita serahkan sepenuhnya untuk memutuskan siapakah yang akan menjadi pemenang. Jangan sampai ada sesuatu hal yang mungkin dapat menjadikan perpecahan di antara masyarakat, sehingga persatuan dan kesatuan kita yang selama ini sudah terjaga dengan baik akan runtuh dan berdampak tidak baik kepada kita semua pasca Pemilu ini,” tegasnya.

Dia juga meminta masyarakat agar tidak perlu ikut-ikutan dalam gerakan apapun seperti “People Power” di Sulbar seperti yang terjadi di sejumlah daerah.

“Saya kira tidak perlu ada ide dan gerakan People Power itu, karena sudah ada Undang-undang dan ketentuan yang berlaku bahwa apa yang dilakukan dalam Pemilu ini semuanya berjalan dengan baik,” ucapnya.

“Sehingga diharapkan tidak adanya gerakan People Power ini, khususnya di Sulawesi Barat dan umumnya di Indonesia. Insya Allah kita telah melaksanakan tugas dengan baik sebagai warga negara untuk tetap bersatu padu dalam menerima hasil Pemilu yang akan ditetapkan oleh KPU pada tanggal 22 Mei mendatang,” tutup Maradika.