SULBARONLINE.COM, Mateng – Puluhan warga Desa Tabolang, Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Desa Tabolang, Rabu (10/6/2020).
Kedatangan massa ini meminta dan menuntut Kepala Desa dan Ketua BPD Tabolang agar segera mundur dari jabatan. Sebab dianggap melanggar dan melakukan tindakan yang tidak beretika kepada warga di Desa tersebut.
Koordinator lapangan, Suharman menegaskan, aksi yang yang digelar ini sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap kondisi kepemimpinan Kades dan BPD Tabolang yang cenderung arogan dan menyimpang.
Suharman menyebut, beberapa tuntutan warga yang dilayangkan kepada Kepala Desa dan Ketua BPD Desa Tabolang yanh dianggap janggal utamanya dalam pendataan pengelolaan dan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Pertama, sebut dia, ditemukan tidak adanya transparansi dalam penetapan BLT yang dilakukan Pemerintah Desa Tabolang.
“Proses pendataan tidak tepat sasaran, tidak melibatkan Binmas dan Babinsa dalam penetapan BLT, tidak melibatkan beberapa ERT dalam pendataan BLT, adanya usulan penambahan data penerima BLT dari beberapa Kadus dan Pemuda ditolak oleh Pemdes dan BPD, tidak adanya klarifikasi data penerima BLT, dan tidak konsisten dalam penetapan data BLT,” tegas Suharman.
Kedua, menurut Suharman, untuk Ketua BPD Tabolang dinilai tidak menjalankan jabatan serta fungsinya selayaknya sebagai Badan Permusyawaratan Desa.
“Selalu mengambil alih fungsi dan tugas Kepala Desa, tidak adanya rapat BPD dalam menjalankan tugas dan fungsi, serta adanya tindakan arogan yang dilakukan oleh Ketua BPD terhadap peserta rapat,” ucapnya.
Ketiga, lanjut Suharman, adanya tindakan Kepala Desa terhadap masyarakat yang kurang elok, seperti melakukan pengancaman dan mengeluarkan kata-kata yang tidak elok.
“Apakah pantas seorang Kades mengekuarkan kata-kata yang kurang elok kepada warganya. Apakah pantas juga seorang Kades mengancam warganya. Ini tindakan yang sangat disayangkan. Olehnya, kita mendesak agar Kades dan juga Ketua BPD Tabolang agar segera mundur dari jabatan,” jelasnya.
Sekadar diketahui, aksi ini berlangsung dikawal ketat aparat Kepolisian Resor (Polres) Mamuju Tengah.