SULBARONLINE.COM, Jakarta — Indonesia sudah masuk ke 10 peringkat teratas pengguna internet paling besar secara global. Ini menjadi fakta menggembirakan bagi para pelaku industri digital dengan dukungan utamanya jaringan internet. Namun ironisnya, di sisi lain, ketersediaan jaringan internet di Indonesia masih belum merata secara nasional. Cakupannya rata-rata di area perkotaan. Padahal jaringan internet berhak diakses semua strata ekonomi sosial rakyat Indonesia.
Karena kondisi tersebut, PT. Solusi Sinergi Digital atau lebih dikenal dengan nama Surge menyuguhkan solusi guna mengatasi ketimpangan ketersediaan jaringan internet di Tanah Air, terutama di ruang publik. Dengan mengedepankan konsep digital Solusi-preneur, Surge menyediakan jaringan internet tanpa bayar bagi masyarakat, yang berada di lingkungan transportasi masal, pasar & jaringan warung, dan fasilitas kesehatan publik. Untuk mewujudkannya, Surge menjalankan tiga pilar unit bisnis, yakni 1). Pengembangan Produk dan Layanan Digital; 2). Jaringan Infrastruktur Telekomunikasi; 3). Periklanan Digital.
“Untuk solusi digital beserta upaya sosialisasinya, Surge memiliki ekosistem ini yang sudah berjalan. Dan untuk mengurangi kesenjangan akses internet berkualitas dan terjangkau, Surge dalam proses pengembangan jaringan ini dan akan selesai dalam waktu singkat,” kata Hermansjah Haryono, Direktur Utama Surge dalam keterangan persnya (1/12/2020).
Senada dengan Hermansjah, Direktur Bisnis Surge George Samuel mengatakan, Surge hadir di industri digital Indonesia dengan solusi untuk mendistribusikan internet kepada publik tanpa biaya di ekosistem digital Surge.
Konsep bisnis SURGE adalah mengkombinasikan Free Wi-Fi dengan iklan. SURGE memiliki jaringan internet yang dikembangkan dari infrastruktur jaringan telekomunikasi yang dibangun di Pulau Jawa, kemudian diintregrasikan dengan periklanan digital. Proses inilah yang membuat SURGE masih bisa menghasilkan pendapatan dari iklan atas penggunaan jaringan free wi-fi oleh penggunanya,” jelas George.
Direktur Teknologi Surge, Ricky Ananda menambahkan, seiring dengan perkembangan teknologi, harga smartphone maupun komputer kini lebih terjangkau untuk masyarakat Indonesia. Hal tersebut membuat penggunaan data internet meningkat secara eksponensial, terutama pada kondisi pandemik seperti sekarang ini.
“Ke depannya, akses internet dijaringan free wi-fi milik Surge harus menggunakan aplikasi Linipoin. Selain mengakses internet, Linipoin juga menawarkan beragam aktivitas seperti: kuis, survei, gaming, dan beragam aktivitas lainnya untuk user yang dapat mengumpulkan poin. Poin tersebut dapat ditukarkan dengan beragam hadiah di platform LiniRewards,” ujar Ricky.
Surge juga menyediakan aplikasi smartphone untuk transportasi masal, petani, dan marketplace yang bermanfaat bagi masyarakat di dalam ekosistem digital Surge. Salah satunya adalah aplikasi Sobatani, yang dapat mempermudah petani di pedesaan untuk meningkatkan hasil panennya.
Surge Go Public
Demi mewujudkan internet nonberbayar di ruang publik, Surge memperkuat modal kerja dengan melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Rencananya, Surge melantai di Bursa Efek Indonesia mulai awal tahun 2021. Dengan cara seperti ini Surge dapat meningkatkan kualitas layanan serta memperluas ekosistem digital perusahaan agar memberikan manfaat bagi masyarakat, misalnya bagi pengguna transportasi masal, petani, dan pedagang kecil.
Keyakinan SURGE bisa go public sangatlah beralasan. Selain karena peluang bisnisnya sangat menguntungkan publik, SDM Surge pun terdiri dari orang-orang yang berpengalaman di bidang IT dan telekomunikasi.
Direktur Utama SURGE, Hermansjah Haryono yang sudah malang-melintang di industri telekomunikasi selama 17 tahun, secara personal merasa sangat bergairah dan termotivasi membidani Surge sebagai perusahaan teknologi digital yang menjanjikan.
Menurut Hermansjah, apa yang sedang SURGE bangun adalah mimpi dari para profesional yang berasal dari industri Telko, yaitu membangun ekosistem digital bermula dari hulu (infrastruktur Telko) hingga menuju ke hilir (platform OTT dan Adversitement). Sedangkan di SURGE, hilirnya sudah rapi hanya perlu membangun jaringan infrastruktur sisi hulunya yang akan selesai dalam waktu dekat.
Ekosistem Digital SURGE dapat dianalogikan dengan jalan tol sebagai network infrastrukturnya. Jalan tol ini dapat dilewati berbagai jenis kendaraan (pengguna dan aplikasinya) dengan kecepatan tinggi. Dan di di sisi samping jalan tol ini, ada media iklan sistematik yang memberikan informasi berbagai macam jenis produk dan juga akan membiayai operasional jalan tol berasal dari para pemasang iklan.
“Jalan tol yang sedang dibangun akan menjangkau 530 kota di Pulau Jawa, serta dapat digunakan tanpa bayar karena dibiayai oleh pengiklan,” jelas Hermansjah.
Dengan ekosistem seperti ini, target market yang dimiliki SURGE menjangkau seluruh masyarakat serta Surge akan membantu pelaku usaha pada umumnya untuk memasarkan produk mereka kepada target market yang diinginkan.
Sekilas Pintas Perjalanan Surge
Secara bertahap namun agresif, pada tahun 2014, sejak mengambil alih bisnis iklan MacroAd, Surge terus mengembangkan bisnis di bidang periklanan, multimedia, dan jaringan internet yang terintegrasi dengan platform yang beragam, antara lain: platform layar TV di dalam kereta komuter Jabodetabek dan kereta api jarak jauh, media luar ruang di stasiun kereta dan Perumda Pasar Jaya, juga aplikasi LINIPOIN, Laper Nih, aplikasi mass transit, jaringan Free-Wi-fi dan beberapa aplikasi lainnya yang masih dalam tahap pengembangan.
Dalam menjalankan bisnisnya untuk kebutuhan masyarakat luas, Surge mengedepankan konsep Digital Ecosystems, dengan mengandalkan bidang usaha, pengembangan aplikasi dan perangkat lunak (Apps & Software) dan pengembangan jaringan internet dengan serat optik (Fiber Optics & ISP).
Dengan dua bidang usaha utama itulah Surge membangun ekosistem digital yang berkelanjutan melalui aktivasi aset-aset platform miliknya untuk memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat luas.
Digital Ecosystems Surge adalah semacam upaya bisnis terpadu atau proses kerja yang sinergis untuk mencapai VISI perusahaan Surge yang berasaskan kepentingan publik, yakni:
Menjadi perusahaan digital terbesar di Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui transformasi digital, merampingkan kesenjangan komunikasi dan akses internet, serta menjadi platform konektivitas masa depan.
Guna mencapai VISI itu, Surge terus mengembangkan aset-aset digitalnya dengan tetap memegang MISI bisnisnya, yakni:
- Menyediakan akses informasi yang terjangkau dan berkualitas tinggi.
- Mengembangkan media periklanan yang luas dan terintegrasi dengan mensinergikan media out of home dan media digital.
- Membangun platform digital terintegrasi untuk memudahkan & mendigitalkan proses pemasaran yang menguntungkan pelaku industri.