SULBARONLINE.COM, Mamuju – Rangkaian memperingati Hari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-74 tahun, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulbar, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Mamuju serta Pengurus Daerah (PD) IBI Sulbar menggelar kegiatan Baktis Sosial Pelayanan KB serentak.
Kegiatan ini digelar serentak 2025 di seluruh Provinsi se-Indonesia. Di Kabupaten Mamuju, pelayanan KB serentak dihadiri langsung, Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar Rezky Murwanto, Kepala Bidang Keluarga Berencana DPPKB Mamuju, Dzamrudiah.
Adapun kegiatan ini diprioritaskan kepada pelayanan KB IUD. KB pascapersalinan merupakan metode kontrasepsi yang diberikan kepada ibu pasca bersalin (42 hari).
KB pascapersalinan berperan membantu menjaga kesehatan reproduksi ibu setelah melahirkan, serta menghindari kehamilan yang terlalu cepat setelah persalinan yang dapat menurunkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayi.
Sesuai arahan Menteri Mendukbangga/BKKBN Wihaji, menekankan pentingnya program KB. Menurutnya, Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) merupakan fondasi penting bagi terciptanya keluarga sehat, sejahtera, dan berdaya menuju SDM berkualitas.

“Program KB bukan semata mengatur kelahiran, tetapi merupakan wujud nyata ikhtiar kita untuk menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB), serta mencegah stunting. Sehingga generasi penerus Indonesia tumbuh lebih kuat dan lebih berkualitas.” papar Wihaji, Senin 5 Mei 2025.
Dalam arahannya, Wihaji juga mengapresiasi peran bidan yang telah menjadi garda terdepan dalam mendampingi keluarga, memberikan edukasi, serta menjadi benteng pencegahan risiko stunting. Dengan keterlibatan para bidan, program Pelayanan KB serentak dapat hadir nyata di tengah masyarakat.
“Kita tidak hanya membangun program dari balik meja. Kita turun langsung, hadir di setiap desa, di setiap pelosok, memastikan setiap masyarakat tanpa terkecuali mendapatkan layanan terbaik,” ungkap Wihaji.
“Kita harus pastikan bahwa tidak ada satu pun keluarga Indonesia yang tertinggal dari haknya mendapatkan pelayanan KB yang berkualitas. Dari Sabang sampai Merauke pelayanan KBKR harus dirasakan manfaatnya,” tutupnya.
(adv/edt)