Peran Da’i sebagai Pemuka Pendapat

SULBARONLINE.COM, Minahasa – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 30 Juni 2021 di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Khotbah yang Ramah di Internet”.

Program kali ini menghadirkan 551 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Dewi Sartika Sari selaku Kepala Eksekutif Sekretariat Mafindo, Asriyati Nadjamuddin selaku Dosen IAIN, Windy Hapsarani selaku Dosen Ilmu Komunikasi sekaligus Sekretaris BPC Perhumas Manado, serta Ana Abdul Hamid selaku pemengaruh. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Muhammad Anshari. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pemateri pertama adalah Dewi Sartika Sari yang mengangkat tema “Pemanfaatan Media Digital untuk Menyebarkan Konten Dakwah Positif”. Dalam sesinya, Dewi mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap konten dakwah yang bersifat mengajak kepada perpecahan.

“Dakwah seperti ini banyak tersebar di internet dan dapat menjangkau masyarakat secara luas,” katanya.

Sesi dilanjutkan oleh Ana Abdul Hamid dengan tema “Bijak di Kolom Komentar”. Ana menjelaskan beberapa contoh etika digital ketika berinteraksi di media sosial, di antaranya menggunakan bahasa yang baik, tidak membagikan hoaks, dan tidak menyebarkan ujaran kebencian.

“Terakhir, bersikap bijak kala menulis di kolom komentar,” imbuhnya.

Sebagai pemateri ketiga, Asriyati Nadjamuddin membawakan tema yang berjudul “Literasi dalam Berdakwah di Dunia Digital”. Pada materinya, Asriyati memaparkan hasil riset yang menyatakan bahwa komitmen terhadap agama menjadi salah satu faktor penting kebahagiaan generasi Z.

“Maka dari itu, da’i harus memiliki pengetahuan yang luas karena da’i tidak hanya bertindak sebagai guru spiritual, namun juga sebagai pemuka pendapat yang berpengaruh,” terangnya.

Windy Hapsarani, selaku pemateri terakhir, membawakan tema “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Menurut Windy, masyarakat perlu memahami bagaimana cara berinternet dengan sehat agar terhindar dari kejahatan siber yang ada di dunia digital.

“Terlebih kala pandemi Covid-19, di mana aktivitas penggunaan internet meningkat pesat,” ujarnya.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Salah satu peserta, Ukhti Hanifah, bertanya tentang trik khusus untuk berkomentar di media sosial. Menurut Ana, apabila komentar yang ingin ditulis bersifat nasehat/masukan maka lebih baik disampaikan lewat pesan privat.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Dalam acara yang dihelat secara virtual di Minahasa tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.