SULBARONLINE.COM, Jakarta – Andi Muh. Riski AD, pemuda asal Desa Palipi Soreang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, berhasil mewakili daerahnya dalam ajang Pemilihan Pemuda Pelopor Desa Tingkat Nasional kategori sosial kemasyarakatan.
Kehadiran Riski dalam ajang bergengsi ini tidak lepas dari konsistensinya membangun gerakan pemuda desa yang telah ia rintis sejak tahun 2017.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI bersama dengan kementerian Desa setelah melalui tahapan pendaftaran, seleksi administrasi sampai dengan Fact Finding ke Desa masing-masing dan tahapan presentasi pada tanggal 6 Agustus beberapa waktu lalu.
Mengusung konsep Gerakan Pemuda Desa, Riski bersama komunitas P3D Palipi Soreang menghadirkan sejumlah program nyata yang telah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Salah satunya adalah Gerakan Manarang (Mendidik Anak Menjadi Generasi Cemerlang) yang fokus pada peningkatan literasi anak-anak desa. Program ini berhasil membangun budaya membaca sejak dini sekaligus menumbuhkan semangat belajar di kalangan pelajar desa.
Tak berhenti di sana, Riski juga melahirkan program Goes To Campus yang mendorong dan mendampingi pemuda desa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Berkat pendampingan tersebut, semakin banyak pemuda Palipi Soreang yang berhasil mengenyam pendidikan tinggi, sesuatu yang sebelumnya dianggap sulit dicapai.
Capaian lain yang cukup membanggakan lahir dari program Ruang Prestasi, wadah bagi anak-anak dan pemuda desa untuk berkompetisi di berbagai bidang. Melalui ruang ini, anak-anak Palipi Soreang aktif mengikuti berbagai lomba, mulai dari tingkat desa hingga nasional, dan membawa pulang sejumlah prestasi yang mengharumkan nama daerah.
Manfaat nyata dari Goes To campus turut dirasakan oleh Agung Izzulhaq, salah satu peserta yang berhasil melanjutkan pendidikan ke salah satu kampus terbaik di Indonesia Timur, Universitas Hasanuddin.
“Program ini bukan hanya membuat saya berani bermimpi lebih tinggi, tapi juga memberikan bimbingan hingga saya bisa masuk ke kampus impian saya,” ujar Agung.
Hal serupa dirasakan Muliana Ahmad, yang berangkat dari ajang tingkat desa hingga berhasil menjadi Juara 1 di Kabupaten dan kemudian melaju ke tingkat provinsi sebagai Peserta Favorit.
“Tanpa adanya ruang pembinaan dari pemuda desa, mungkin saya tidak akan sampai sejauh ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Nursuci, salah satu generasi muda binaan P3D Palipi Soreang, sukses mewakili Sulawesi Barat dalam ajang bergengsi Indonesian Culture and Nationalism di tingkat nasional. Keberhasilan ini menegaskan bahwa anak-anak desa mampu bersaing di panggung nasional ketika mendapat ruang dan dukungan yang memadai.
“Semua ini bisa berjalan karena dukungan pemuda desa dan masyarakat Palipi Soreang yang selalu bergandengan tangan,” tutur Riski.
Keterlibatan aktif masyarakat serta semangat kolaborasi menjadi kunci keberhasilan gerakan ini. Dengan rekam jejak yang telah dibangun hampir satu dekade, kehadiran Andi Muh. Riski AD di ajang Pemuda Pelopor Desa tingkat nasional diharapkan dapat menginspirasi daerah lain bahwa pemuda desa mampu menjadi motor perubahan sosial yang nyata.
Semasa kuliah, Ikky sapaan akarabnya aktif mengikuti berbagai kompetisi serta terlibat aktif dalam organisasi mahasiswa di tingkat fakultas dan Universitas.
Selain itu Ia kemudian dipercaya menjadi Duta Anti Narkoba tahun 2017, Duta Pariwisata tahun 2018, dan Finalis Duta Baca Provinsi Sulawesi Barat tahun 2018 memperkuat perannya dalam isu literasi, budaya, dan advokasi sosial.
Prestasinya terus berlanjut di tingkat nasional, saat ia menjadi Best Participant Indonesia Youth Collaboration Forum di Bali pada tahun 2018, dan dinobatkan sebagai Peserta Terbaik Young Political Leader Batch 6 tahun 2022, membuktikan keseriusannya dalam mengembangkan kapasitas sebagai calon pemimpin masa depan.
Di tahun 2025, Ikky dipercaya menjadi Pemuda Pelopor Desa Provinsi Sulawesi Barat, atas inisiatifnya dalam mendorong kolaborasi pemuda Desa, pembangunan berbasis potensi lokal, dan literasi komunitas sejak tahun 2017.