MWF Perayaan dan Promo Karya Sastra Mamuju

SULBARONLINE.COM, Mamuju — Sebuah kota memerlukan persamuhan proses kreatif yang mengangkat karya para penulisnya.

Demikian gagasan penting yang mengemuka dalam rapat daring via google meet yang digelar penggagas Mamuju Writers Forum (MWF) tahun 2023. Rapat itu berlangsung Kamis, 22 Juni 2023 malam.

Rapat dibuka Mira Pasolong, penulis senior dari Mamuju yang menyampaikan pengantar awal mengenai gagasan mengapa MWF perlu digelar.

“Kita ingin terus menjaga kesinambungan karya para penulis baik yang sudah senior, maupun penulis muda di kota Mamuju. MWF akan menjadi panggung karya, dan kesempatan mereka bertemu penulis-penulis lainnya yang telah menerbitkan lebih banyak buku atau karya kreatif,” buka Mira Pasolong novelis kelahiran Selayar ini.

Gagasan MWF sesungguhnya telah lahir sebelum masa pegebluk Covid 19. Dengan mempertimbangkan banyak aspek forum penulis Mamuju ini terus mencari hari baik untuk menggelar agenda itu.

MWF menurut Mira, diformat dalam bentuk kegiatan yang tidak berbeda jauh dengan model festival menulis di sejumlah kota di Indonesia.

“Kita sedang berkomunikasi dengan sejumlah narasumber yang diharap hadir untuk menjamin kualitas MWF tahun ini,” tambahnya.

Penggagas lainnya, Adi Arwan Alimin mengatakan, MWF 2023 diharapkan akan mengisi ruang-ruang kreatif yang terus tumbuh di Mamuju.

“Ini merupakan ruang promosi dan perayaan karya sastra dari penulis-penulis muda Mamuju, jadi sifatnya kolaborasi karena MWF akan menghadirkan dan menjangkau komunitas literasi di Mamuju. MWF tentu akan kita desain dan dikelola secara kolaboratif bersama teman-teman penulis muda dan berbakat lainnya,” imbuh Adi Arwan Alimin.

MWF 2023 dalam perencanaan akan digelar pada bulan September tahun ini. Penggagas, dan tim kreatif MWF juga akan segera membuka rekrutmen untuk menjaring potensi muda Mamuju yang bersedia bekerja sama dalam menyukseskan agenda ini.

MWF diharap akan menjadi even tahunan dalam merawat tradisi dan budaya literasi di Mamuju agar makin kuat.

“Potensi penulis muda Mamuju memerlukan perayaan MWF ini sebagai panggung kreatif, dan kesempatan berbincang mengenai proses kreatif bersama penulis terkemuka, dan mengeksplorasi karya tulis mereka,” harap Adi Arwan penulis sejumlah biografi tokoh ini.