Mengawali Pengabdian, PWNU Sulbar Ziarah Makam Wali Penyebar Islam di Mandar

SULBARONLINE.COM. Polewali – Mengawali pengabdian sebagai Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Barat (Sulbar) masa khidmat 2019-2024, Ketua PWNU Sulbar KH. Adnan Nota bersama sejumlah pengurus melaksanakan kegiatan ziarah Ulama penyebar Islam di tiga titik di Kabupaten Polewali Mandar, Minggu (16/2/2020).

Rombongan tersebut memulai pemberangkatan dari masjid Agung Syuhada Polewali, dipimpin langsung ketua PWNU Sulbar KH. Adnan Nota

Titik pertama melaksanakan ziarah ke makam To Salama di makam Syekh Abdul Maruf bil Abdurrahim Kamaluddin di pulau Salama di Kelurahan Amassangang Kecamatan Binuang. Diketahui bahwa Ulama ini adalah penyebar Islam pertama di Mandar.

Kemudian, titik kedua di makam To Salama KH. Sahabuddin (Annangguru Hawu) di kompleks masjid Al Munawwara di Kelurahan Wattang Kecamatan Polewali.

Setelah itu, titik terakhir di makam To Salama KH. Muhammad Arif Lewa, di kompleks masjid Jami Kelurahan Tanro, Kecamatan Polewali.

Menurut KH. Adnan Nota bahwa kegiatan ziarah makam para Ulama ini merupakan tradisi amaliyah warga NU yang harus terus dijaga dan dilestarikan.

”Ziarah ke makam para wali Allah merupakan amaliah kita sebagai warga NU, seperti saat ini yang kita laksanakan,” kata KH. Adnan Nota saat kepada media.

Lebih lanjut pimpinan pondok pesantren DDI Al-Ihsan Kanang tersebut, mengatakan bahwa peserta ziarah adalah beberapa dari pengurus PWNU Sulawesi Barat dan panitia pelaksana Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU), pelantikan dan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil).

“Rencananya ziarah makam para Wali di tanah Mandar ini akan kita agendakan setiap minggunya,” pungkas KH. Adnan Nota.

Ditempat yang sama, Imam masjid Agung Syuhada Polewali Mandar Habib Ahmad Fadl Al Mahdaly menyampaikan bahwa ziarah makam para wali dan ulama adalah sesuatu yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.

Menziarahi makam para Wali, kata Fadl adalah bentuk penghargaan dan ketakziman kepada manusia-manusia yang begitu istimewa di hadapan Allah SWT.

Selain itu, ulama yang dikenal humoris ini menyampaikan sebuah hadist Nabi tentang pentingnya melakukan ziarah kubur, berikut keutamaan-keutamaannya, terutama lagi menziarahi makam orang-orang shaleh yang telah berjasa dalam syiar agama.

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْب” وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً

“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk “(pada saat ziarah), (H.R. Hakim), itu hadist dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Hakim, tentang keutamaan ziarah kubur,” terang Habib Fadl saat berbincang santai dengan seluruh rombongan peziarah.