SULBARONLINE.COM, Gowa – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, kembali dilaksanakan secara virtual pada 25 Juni 2021 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Ragam Penipuan di Dunia Online”. Kegiatan ini dihadiri oleh 605 peserta dari berbagai kalangan dan usia.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Startup Ecosystem Builder Patrice Sagay, pendiri Kaki Gatal Production Suhandri Lariwu, Sekretaris Masika ICMI Sulawesi Selatan Erwin Saputra, dan pelatih Google News Initiative (GNI) Muhammad Yunus. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Richard Lioe dari Katadata. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Patrice Sagay yang membawakan tema “Bertransaksi Secara Digital dengan Mudah dan Aman”. Dalam materinya, ia mengutip data Bank Indonesia yang mencatat kenaikan transaksi digital melalui uang elektronik sebesar 37,8 persen selama pandemi. Patrice juga membagikan tips dan trik aman bertransaksi digital.
“Hindari penggunaan wifi publik, rutin ganti kata sandi, belanja di situs terpercaya, dan simpan bukti transaksi,” kata Patrice.
Berikutnya, Suhandri Lariwu menyampaikan materi berjudul “Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Suhandri mengatakan, dompet digital merupakan salah satu metode pembayaran yang disediakan oleh lokapasar.
“Beberapa kelebihan uang elektronik dan dompet digital, di antaranya mudah dan praktis; banyak program diskon maupun kembali tunai (cashback); terhindar dari risiko pencurian dan uang palsu,” katanya.
Sebagai pemateri ketiga, Erwin Saputra, membawakan tema tentang “Apa dan Bagaimana Legalitas Transaksi Digital”. Menurut dia, dalam transaksi digital, konsumen memiliki hak seperti memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur. Konsumen juga berhak mendapatkan kompensasi apabila barang yang dikirimkan tidak sesuai.
“Jika terjadi wanprestasi, ada jalur perdata dan pidana sesuai ketentuan dalam UU ITE dan PP PSTE,” jelas Erwin.
Adapun Muhammad Yunus, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Jenis-jenis Penipuan di Internet dan Cara Menghindarinya”. Ragam penipuan daring diantaranya scam, social engineering, pengelabuan (phishing), pengambilalihan akun, carding, share login info, share card info, dan pencurian identitas. Yunus juga membagikan tips dan trik agar terhindar dari penipuan daring.
“Selalu berhati-hati, jangan melayani nomor telepon mencurigakan, dan jangan cepat tergiur diskon atau voucher belanja,” pesan Yunus.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiame dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.