SULBARONLINE.COM, Konawe — Rangkaian Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siber kreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual sejak 31 Mei 2021.
Kolaborasi ketiga Lembaga ini, khusus pada penyelenggaraan Literasi Digital pada wilayah Sulawesi. Kegiatan kali ini dipandu oleh Jurnalis Noni Arnee yang bertindak sebagai moderator dan dihadiri oleh 333 peserta.
Berlokasi di Konawe, Sulawesi Tenggara, 17 Juni 2021, webinar ini menghadirkan beberapa narasumber di antaranya, Tri Joko Her Riadi selaku jurnalis, pengajar penulisan kreatif, pendiri Bandung Bergerak.id, Ishka Ansyar Yusuf selaku pendiri Manado Bacarita, M. Djufri Rachim selaku Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia Sulawesi Tenggara, dan Rosniawati selaku Ketua AJI Kendari. Bertemakan “Aman dan Nyaman dalam Bermedia Sosial”, acara literasi digital di Sulawesi ini menargetkan peserta 57.550 orang.
Narasumber pertama, Tri Joko Her Riadi, membawa materi “Digital Skill: Menjadikan yang Penting, Menarik. Tantangan Bermedia Sosial Secara Aktif dan Kreatif’’.
Pendiri BandungBergerak.id ini menjelaskan bahwa media sosial dan dunia digital yang berkembang pesat dewasa ini menyimpan potensi yang besar, baik dari sisi positif maupun negatif. Untuk memaksimalkan potensi positifnya, kita mesti menjadi konsumen yang cerdas sekaligus produsen yang kreatif.
“Dahulukan yang hal-hal penting, relevan, informasi yang akurat, proporsional, inspiratif, menciptakan diskusi yang sehat, bermanfaat bagi publik. Baru setelah itu membuatnya menjadi menarik,” katanya.
Narasumber kedua, Rosniawati, membawakan materi “Digital Ethics: Bebas Terbatas, Berekspresi di Media Sosial”. Rosniawati memulai dengan menjelaskan bahwa kebebasan berekspresi adalah suatu hak yang kompleks. Hal ini dikarenakan kebebasan berekspresi tidak absolut dan diiringi dengan tugas dan tanggung jawab khusus dan wajib mematuhi sejumlah pembatasan sesuai yang ditetapkan oleh hukum.
Sementara itu, narasumber ketiga, yakni Isha Ansyar Yusuf, memaparkan materi mengenai “Digital Culture: Berbahasa yang Baik dan Benar di Dunia Digital”.
Isha menjelaskan bahwa bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai situasi. Sebagai alat komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Berbahasa Indonesia yang baik berarti kita harus menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan konteks bahasa yang selaras dengan nilai sosial masyarakat.
“Sedangkan bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan. Berbahasa Indonesia yang benar berarti bahasa Indonesia yang digunakan harus sesuai dengan kaidah tata bahasa, ejaan, dan pembentukan istilah,” katanya.
Sebagai penutup, narasumber terakhir M. Djufri Rachim menyampaikan materi dengan pembahasan “Digital Safety: Memahami Rekam Jejak Digital”.
Ia menjelaskan bahwa jejak digital adalah tapak data yang tertinggal setelah beraktivitas di internet melalui berbagai perangkat digital. Jejak ini bisa berbahaya jika dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab. Pencurian data pribadi, penipuan, serangan manipulatif, dan reputasi profesional. Untuk itu, hindari penyebaran data-data penting dan pribadi di dunia maya.
“Membuat kata sandi yang kuat dan terus memperbarui sistem keamanan juga penting. Selain langkah teknis memperkuat pengamanan akun media sosial, tak kurang penting adalah mengendalikan sikap kita dalam beraktifitas di dunia maya,” ucapnya.
Setelah pemaparan materi oleh keempat narasumber, kegiatan Literasi Digital dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diarahkan oleh moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber berkaitan dengan tema dan materi yang telah disampaikan.
Kegiatan Literasi Digital mendapatkan apresiasi dan dukungan dari semua pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan pastinya mengedukasi para peserta webinar.
Kegiatan Literasi Digital ini disambut positif oleh masyarakat khususnya Sulawesi. Sebagai bentuk penghargaan atas apresiasi peserta webinar, penyelenggara menyediakan alokasi dana digital total Rp. 1.000.000,- kepada peserta webinar dengan pertanyaan terbaik. Sepuluh peserta beruntung, akan mendapatkan uang elektronik sebesar Rp. 100.000,- untuk setiap pertanyaan terbaiknya.
Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang pastinya disampaikan oleh para narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.