SULBARONLINE.COM, Majene — Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat, Dr. Muflih B Fattah, menyampaikan agar semua pihak terutama insan madrasah yang ada di Sulawesi Barat berpartisipasi mewujudkan Madrasah Inklusif.
Hal itu sesuai mandat Kementerian Agama kepada Madrasah-madrasah di seluruh Indonesia untuk terus memperhatikan ABK dengan terus mengembangkan madrasah inklusif.
Pesan tersebut disampaikan dalam materinya saat Kakanwil Kemenag Sulbar, Muflih B Fattah menjadi narasumber kegiatan Sosialisaisi Pengembangan Madrasah Inklusif tingkat Kanwil Kementerian Agama Sulbar, Rabu (06/07/22).
Menurut Muflih, melalui madrasah inklusif pihak Kemenag memberikan kesempatan kepada semua yang peserta didik yang berkebutuhan khusus (PDBK) dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
Pendidikan inklusif, kata dia, tidaklah sekedar menempatkan siswa berkelainan secara fisik dalam kelas atau sekolah reguler, dan bukan pula sekedar memasukkan anak berkebutuhan khusus sebanyak mungkin dalam lingkungan belajar siswa normal.
“Namun lebih dari itu, inklusif menyangkut juga hal-hal bagaimana orang dewasa dan teman sekelas yang normal menyambut semua siswa dalam kelas dan mengenali bahwa keanekaragaman siswa tidak mengharuskan penggunaan pendekatan tunggal untuk seluruh siswa,” terangnya.
“Yang kita inginkan saat ini bagaimana menindaklanjuti dan mengiplementasikannya, oleh karena itu segenap insan madrasah diharapkan turut aktif mewujudkan Madrasah Inklusif ini,” tambah Muflih.
Mengutip Dr. Zain (Dir. GTK), bahwa makna Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bukan disability atau anak-anak yang tidak memiliki kemampuan, namun lebih tepat dengan sebutan difabel (different ability) yakni anak-anak yang memiliki kemampuan berbeda.
Oleh karena itu, Kakanwil juga menekankan kepada Kepala Madrasah dan tenaga pendidik untuk terus mengembangkan pengetahuan yang memadai dalam mengelola proses pembelajaran di kelas, sehingga bisa memahami betul karakter anak-anak berkebutuhan khusus dan mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki setiap anak serta mengembangkannya menjadi bakat luar biasa.
Di akhir arahannya, tak lupa Kakanwil berterima kasih atas kehadiran para peserta yang membuktikan keseriusan dalam mewujudkan Madrasah Inklusif, antara lain Kepala seksi penmad Sesulbar, Kepala madrasah negeri sesulbar, Pokjawas dan para tenaga pendidik.