SULBARONLINE.COM, Mateng — Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Colleng Sulaiman, merespon kondisi kenaikan harga gas rumahan isi 5,5 kg dan 12,5 kg.
Kenaikan harga gas tersebut, kata dia, memang tidak bisa di hindari. Sebab, memang bukan gas yang di subsidi oleh pemerintah.
“Karenanya sejak tanggal 1 Maret lalu, sudah bertambah kenaikannya Rp.2000 di tingkat pangkalan, tentu ini konsekuensi harga gas non subsidi, kalau yang disubsidi tak ada masalah,” sebut Kadisperindag Mateng, Colleng Sulaiman, Jumat (10/03/22) seperti yang dilansir dari katinting.com.
Meski mengalami kenaikan, lanjut Colleng, pasokan distribusi untuk gas isi 5,5 kg dan 12,5 kg masih tetap aman hingga saat ini. Sebab kenaikannya bukan dipicu oleh kelangkaannya, tapi karena penyesuaian bergolaknya harga gas secara global di pasar dunia saat ini.
“Kami cek di pangkalan distribusi normal, hanya harga yang mengalami kenaikan, sejak awal bulan ini,” ungkap Colleng.
Sementara, harga gas isi 3 kg untuk warga miskin tak mengalami kenaikan, terlebih pihaknya terus mengingatkan agen untuk memantau pangkalannya.
“Jadi penerima manfaat gas bersubsidi tak perlu risau dan panik, karena tabung kemasan warna melon tak mengalami kenaikan. Harganya masih disubsidi pemerintah, dan kami terus mengawasi pangkalan melalui para agen,” tegas Colleng.
Ia juga memastikan hingga memasuki bulan suci ramadan, tak akan ada kenaikan harga gas LPG isi 3 kilogram, dan distribusinya tetap lancar. Pihaknya juga terus melakukan pengawasan dan komunikasi bersama agen dan pangkalan.
“Ini memang sudah menjadi tanggungjawab kami, agar masyarakat penerima manfaat gas bersubsidi tak risau dengan kondisi gejolak harga gas di pasar dunia, sebab pemerintah menjamin tak ada kenaikan harga gas bersubsidi,” tutup Colleng.
Editor: Udhy