SULBARONLINE.COM, Mamuju – Ketua Percasi Sulawesi Barat, Muhammad Jayadi, mengakui anggaran menjadi kendala sehingga berdampak akomodasi dan penelantaran atlit untuk pelaksanaan Kejurnas Catur di Kabupaten Mamuju, Sulbar, selaku tuan rumah penyelenggara.
Jayadi menyebut, event Kejurnas Catur membutukan biaya Rp 2 Miliar. Namun nilai ini tak kunjung mencapai target meski terdapat sejumlah item bantuan dari KONI Sulbar, pihak sponsor, serta bantuan dari PB Percasi.
“Kami mendapat dana hibah dari KONI Sulbar sebesar Rp 500 Juta, PB Percasi Rp 150 Juta, untuk penggalangan sponsor itu sampai saat ini belum mencapai Rp 100 Juta,” sebutnya, dalam konferensi pers yang digelar di Warkop HN Coffe Mamuju, Kamis, 13 November 2025.
Meski begitu, mantan Anggota DPRD Sulbar ini tak merinci total anggaran yang dikantongi Percasi Sulbar. Ia hanya menyebut, hingga saat ini Percasi Sulbar minus anggaran Rp 700 Juta.
“Tentu, inisiasi panitia ini bagaimana mensiasati keterbatasan anggaran yang ada sehingga bisa sukses, terutama tamu-tamu yang ada di luar provinsi mengalami kekecewaan,” ungkapnya.
Ia menuturkan, 51 atlit yang ditelantarkan tersebut merupakan dampak keterlambatan anggaran dari pihak sponsor walau dirinya sudah melakukan upaya untuk menutupi kekurangan Kejurnas Catur.
“Kami sudah dibantu oleh pemerintah daerah melalui hibah KONI Sulbar, itu ada beberapa tahapan yanh sudah kami lewati, dan kami sudah melakukan klarifikasi calon calon sponsor yang akan mendukung,” terangnya.
“Kami sudah mendatangi berbagai daerah, seperti kalimantan, Jakarta, tapi persoalannya ini ada keterlambatan dalam proses administrasi maupun penerimaan bantuan sponsor,” lanjut Jayadi.
Event ini melibatkan sekira 800 peserta di 30 Provinsi. Jayadi kemudian mengatakan, penelantaran pada puluhan atlit tersebut pihaknya melakukan pembagian tugas pada struktur kepanitiaan.
“Kami memastikan semua tanggungjawab dan hak-hak yang seharusnya bagi pihak yang berkepentingan, itu akan kita berikan dalam proses waktu yang ada. Kami juga menyampaikan permohonan maaf,” pungkasnya.
(red/red)









