SULBARONLINE.COM, Mamuju – Mantan Gubernur Sulawesi Barat dua periode: 2006-2016, H. Anwar Adnan Saleh ikut bersyukur atas rampungnya pembangunan 14 jembatan dan jalan di Kecamatan Kalumpang dan Bonehau, Kabupaten Mamuju.
Rasa syukur Anwar begitu besar, sebab awal dirintisnya proyek pembangunan tersebut tepat saat dirinya memimpin Sulawesi Barat.
Sekadar diketahui, pembangunan 14 jembatan itu dilaksanakan oleh PT Kalla Group untuk mendukung akses rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tumbuan di Karama, Kecamatan Kalumpang.
Rencana pembangunan PLTA Karama ini memang dirintis sejak masa kepemimpinan Gubernur Sulbar, H. Anwar Adnan Saleh. Jadi, berkat Anwar Adnan Saleh dan mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla sebagai pemilik PT Kalla Group, pembangunan jembatan tersebut dapat dilaksanakan.
Kepada SULBARONLINE.COM, Kamis (25/11/21), Anwar Adnan Saleh kembali mengenang dan menceritakan awal kali pertama pembangunan infrastruktur tersebut. Hal itu sebagai akses dan sarana untuk pelaksanaan proyek PLTA Karama.
“Jadi sekitar tahun 2011-2012 Pak Jusuf Kalla meminta saya selaku Gubernur Sulawesi Barat untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dari Kalumpang-Bonehau yang juga dihadiri oleh Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Bupati Luwu dihadirkan, sebab wilayah Seko yang berbatasan dengan Kalumpang masih menjadi wilayah Luwu Utara. Itu terkait rencana pembangunan PLTA Tumbuan Karama, yang berbatasan dengan wilayah Seko. Sehingga Bupatinya ikut diundang,” kenang Anwar.
Anwar mengaku, saat itu dirinya sempat bertanya kepada Jusuf Kalla, terkait teknologi apa yang akan digunakan untuk pembangunan PLTA Karama ini. Hal itu ditanyakan untuk mengetahui agar proyek tersebut tidak merugikan masyarakat Kalumpang-Bonehau.
“Dan Pak Jusuf Kalla ketika itu menjawab, bahwa Teknologi yang akan digunakan adalah teknologi yang ramah lingkungan, tidak akan ada genangan yang ditakuti masyarakat. Saya merasa ini sangat bagus dan tepat. Sehingga saya laksanakan pertemuan di Hotel d’Maleo waktu itu. Hadir Pak Jusuf Kalla secara langsung bersama seluruh direksi perusahaannya, kemudian Bupati Luwu Utara, dan tokoh-tokoh adat dari Kalumpang Bonehau,” urai Anwar.
Anwar bercerita, saat Jusuf Kalla menyampaikan sambutan, rupanya ada pimpinan salah satu LSM yang menyampaikan instruksi dan bertanya langsung mengenai kapan rencana pelaksanaan pembangunan PLTA tersebut. LSM ini tertarik, sebab dalam penjelasan Jusuf Kalla, pembangunan tersebut tidak akan berdampak buruk atau merugikan masyarakat Kalumpang dan Bonehau.
“Saat itu, Pak Jusuf Kalla langsung menjawab, bahwa pembangunan bisa dimulai tergantung dari rekomendasi Gubernur Sulawesi Barat. Jika rekomendasinya cepat dikeluarkan, maka rencana proyek pelaksanaan itu akan segera dimulai. Mendengar itu, saya diam-diam, saya langsung panggil Kepala Bappeda Sulbar kedepan, saya minta agar segera membuat rekomendasi dan selesai dalam waktu 12 menit. Rekomendasi Gubernur Sulbar menyetujui rencana Kalla Group untuk membangun PLTA yang ramah lingkungan di Karama,” jelas Anwar.
Setelah itu, tambah Anwar, Jusuf Kalla yang baru saja selesai menyampaikan sambutan, diminta untuk tetap berada di atas panggung untuk menerima rekomendasi persetujuan pembangunan PLTA Karama oleh Gubernur Sulawesi Barat saat itu.
“Saat itu Pak Jufu Kalla sangat kaget dan terkejut habis. Pak Jusuf Kalla membaca rekomendasi itu beberapa menit, lalu naik kembali ke atas podium, dan menyampaikan bahwa respon yang sangat luar biasa dari Gubernur Sulawesi Barat, dan rekomendasi yang dikeluarkan itu merupakan rekomendasi tercepat di dunia,” ungkap Ketua DPW Partai NasDem Sulawesi Barat itu.
Usai pertemuan tersebut, Anwar lalu memanggil kembali para tokoh-tokoh Kalumpang secara khusus. Mereka semua bersetuju dan meminta agar proyek tersebut segera dilaksanakan. Hanya saja, proyek itu agak lambat berjalan, sebab terkendala persetujuan dari PLN.
“Nanti saat Pak Jusuf Kalla masuk menjadi Wapres di periode pertama Pak Jokowi tahun 2014, baru berporese RUPTL nya. Ada sekitar 4 Tahun kajian PLN baru keluar. Sehingga dimulai dari situ, pembangunan jalannya dilakukan. Alhamdulillah, ada 14 jembatan yang sudah selesai dilaksanakan saat ini,” katanya.
Pembangunan 14 jembatan yang direncanakan peresmiannya oleh Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar (ABM) dalam waktu dekat ini sama sekali tidak turun dari ‘langit’. Tetapi melalui perjuangan panjang dan dengan kerja keras. Termasuk kemampuan Anwar Adnan Saleh dalam membangun hubungan baik dengan Jusuf Kalla.
“Dengan hadirnya jembatan-jembatan dan jalan itu, menjadi momentum lahirnya peradaban yang lebih maju di Kalumpang dan Bonehau. Pelayanan masyarakat, kemajuan ekonomi, kemajuan pelayanan kesehatan pendidikan diyakini akan berkembang pesat. Olehnya, hal ini harus disyukuri. Sebab, dibutuhkan kesabaran, keikhlasan, ketulusan dan kerja keras dalam proses dan perjuangannya sehingga pembangunan jembatan dan jalan ini dapat terlaksana,” ucapnya.
Anwar juga menyebutkan, selain 14 jembatan permanen, rencana awal bersama Jusuf Kalla juga bakal membangun 100 km jalan beton hingga ke lokasi proyek PLTA di Tumbuan Karama. Bahkan, juga dijanjikan akan memberikan listrik gratis sebesar 10 mw untuk masyarakat sekitar dari kapasitas 450 MW yang akan dibangun.
“Sekali lagi, kepada saudara-saudaraku masyarakat Kalumpang-Bonehau saya sampaikan selamat dan sukses. Semoga peradaban baru akan segera hadir, kemajuan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya. Semoga semuanya berubah dan Kalumpang-Bonehau selalu indah,” tutup Anwar.