SULBARONLINE.COM, Mamuju – Puluhan massa dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) wilayah Sulawesi Barat, menggelar aksi demonstrasi di kantor DPRD Mamuju, Jumat, (29/9/19).
Aksi demonstrasi yang mereka lakukan adalah meminta DPRD Mamuju untuk mengakomodir terbentuknya Dewan Guru. Tujuannya, agar para guru mendapat perlindungan hukum.
Selain itu, aksi mereka juga didasari salah satu korban kasus penganiayaan guru SMP Negeri 6 Kalukku Mamuju, bernama Harlawan Ahlak Hansyah, yang dilakukan oleh orang tua Siswa, Amran belum lama ini.
Ketua IGI wilayah Sulawesi Barat, Hilman Paturusi menjelaskan, perlindungan hukum tersebut melalui regulasi yang mengatur tindakan teknis profesi guru.
“Jadi yang kami tuntut hari ini, agar anggota DPRD Mamuju kiranya bisa memfasilitasi nanti terbentuknya peraturan Bupati atau Perda yang bisa jadi payung hukum bagi guru dalam melaksanakan tugasnya,” ungkapnya.
Selain upaya hukum, Hilman Paturusi juga mengaku sangat prihatin. Ia menilai upaya pemerintah daerah tidak sedikitpun mengambil langkah nyata atas maraknya tindakan kekerasan dan advokasi, sebagaimana mereka ingin dihargai atas profesi yang diemban.
“Itulah sebenarnya kami sangat prihatin, juga ini adalah bentuk solidaritas kami. Sebenarnya kejadian kekerasan kepada guru sudah sangat sering terjadi. Pemerintah dinilai tidak siap,” jelasnya.
Ia berharap, kepada pemerintah kabupaten Mamuju, kasus kekerasan terhadap guru tak lagi terjadi.
Hilman mencontohkan, payung hukum tersebut dalam bentuk Dewan Kehormatan Guru, sehingga di masa yang akan datang ada yang menilai tindakan guru dalam perkara hukum atau tidak.
“Kami berharap, terutama stake holder pendidikan, kasus kepada guru tidak terulang. Kalau misalnya sudah ada payung hukum di daerah yang melindungi pekerjaan guru,” tuturnya.(Adr*)