SULBARONLINE.COM, Mateng — Ketua DPRD Mamuju Tengah (Mateng), Arsal Aras mengahadiri kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Topoyo, Selasa (15/2/22).
Selain Arsal Aras, hadir juga Bupati Mamuju Tengah, H.M Aras Tammauni, Sekda Mateng, Askary Anwar, Camat dan Sekcam Topoyo, para Kepala Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan undangan lainnya.
Dalam kesempatannya, Ketua DPRD Kabupaten Mateng, Arsal Aras membeberkan, untuk kawasan Benteng Kecamatan Tobadak dibangun untuk kawasan pemerintahan, sedangkan untuk Kecamatan Topoyo akan difokuskan untuk pembangunan pertumbuhan ekonomi.
“Sehingga yang kita lihat saat ini , kondisi Kecamatan Topoyo saat begitu pesat pengembangannya kearena Tabolang hingga ke arah barat Waepute dan seterusny. Jadi konsep awal kita, bagaimana kita memikirkan jalan agar kedepan jalan jalan kita ini tidak menjadi masalah. Kita sudah mendisain jalan Topoyo ke Tumbu ini itu dilebarkan,” jelas Arsal.
Untuk pelebaran jalan poros Topoyo-Tumbu, lanjut Arsal, sesuai dengan hasil diskusi bersama telah disepakati pelebarannya tujuh meter ke kiri dan tujuh meter ke kanan. Hal ini telah didorong, sehingga tahun 2023 jalan poros tersebut akan terlihat atau dikerjakan.
“Sama dengan jalan poros kita yang sudah dilebarkan yang di Topoyo yang dikerjakan oleh APBN. Alhamdulillah baru sebelah sudah dikerjakan sudah kelihatan lebar. Sehingga konsep ini kita dorong untuk pengembangan, seperti jalan poros yang ke-Tumbu ini dulunya tidak terlalu padat tetapi kondisi sekarang luarbiasa sehingga ini menjadi perhatian pemerintah,” katanya.
Politisi Partai Demokrat itu juga menambahakan, dengan melihat kondisi jalan poros Topoyo-Tumbu yang sudah padat , agar kiranya pemerintah daerah untuk segera melaksanakan pelebaran dengan cara bertahap.
“Sekali lagi saya ucapakan selamat kepada teman teman Kepala Desa, hampir sembilan puluh persen di Kecamatan Topoyo ini Kepala Desa baru, sehingga adaptasinya, proses perencanaan awal ini dimulai dengan keseriusan. Dulu waktu Musrenbangnya Desa hanya mampu menghadirkan orang-orang tertentu, tetapi kita inginkan nantinya Musrenbang di Desa betul betul menghadirkan semua elemen,” jelasnya.
“Sehingga konsep pembangunan di Desa itu jalan tidak karena kelompok-kelompok tertentu tetapi saran dari masyarakat dan tokoh tokoh masyarakat Desa itu sendiri,” tutupnya.